61 Orang Tewas dalam Ledakan di Somalia

Sebuah ledakan di ibu kota Somalia Mogadishu sedikitnya menewaskan 61 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Paramedis dan warga sipil menggotong seorang korban tewas akibat ledakan bom mobil di Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12/2019). Sedikitnya 61 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam peristiwa ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan keamanan yang ramai dipenuhi warga di ibu kota Somalia, Mogadishu, Sabtu (28/12), kata seorang pejabat layanan ambulans. (Foto: Antara/REUTERS/Feisal Omar/wsj.

Jakarta - Sebuah ledakan di ibu kota Somalia Mogadishu sedikitnya menewaskan 61 orang dan melukai puluhan orang lainnya, Kamis, 26 Desember 2019. Ledakan itu terjadi di pos pemeriksaan di ibu kota tersebut. Demikian laporan petugas medis ambulans setempat.

Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari serentetan serangan mematikan. Tim penyelamat mengevakuasi jasad melewati bangkai kendaraan dan taksi minibus yang berlumuran darah. 

"Sejauh ini kami telah mengevakuasi 61 korban tewas dan 51 korban luka. Terdapat banyak korban lainnya dan jumlah korban tewas kemungkinan bertambah," kata Abdikadir Abdirahman Haji Aden, pendiri Amin ambulans kepada Reuters, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 28 Desember 2019.

Negara Tanduk Afrika tersebut terpecah akibat konflik bersenjata sejak 1991, ketika panglima perang berbasis klan menggulingkan diktator Siad Barre dan kemudian saling berperang. 

Tak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut yang menewaskan puluhan orang tersebut.

Kelompok al Shabaab yang terkait al-Qaida kerap melancarkan serangan semacam itu dalam upaya mengacaukan pemerintahan, yang didukung oleh PBB dan pasukan Uni Afrika. Kelompok itu juga melakukan serangan di sejumlah negara Afrika timur seperti Kenya dan Uganda. 

Serangan paling mematikan dituduhkan kepada kelompok al Shabaab pada Oktober 2017 ketika sebuah truk sarat dengan bom meledak di dekat tanker BBM di Mogadishu, menimbulkan badai api yang merenggut hampir 600 nyawa. 

Kelompok itu kerap tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menuai reaksi publik besar-besaran, seperti pemboman bunuh diri 2009 dalam acara kelulusan mahasiswa kedokteran. 

Setelah mendengar suara ledakan dahsyat dari pos pemeriksaan Ex-Control di Mogadishu, Sabdow Ali (55), yang tinggal di dekatnya mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dia keluar dari rumahnya dan menghitung sedikitnya 13 orang tewas. 

"Puluhan orang yang terluka berteriak meminta bantuan, namun polisi langsung melepaskan tembakan dan saya langsung kembali pulang ke rumah," katanya. 

Sejumlah korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Medina, di mana lokasi wartawan Reuters menyaksikan puluhan korban tiba dengan ambulans dari lokasi kejadian ledakan. 

Berbicara kepada awak media di lokasi ledakan, Wali Kota Mogadishu Omar Muhamoud menyebutkan pemerintah mengkonfimasi sedikitnya 90 warga sipil, kebanyakan pelajar, terluka akibat ledakan. Pejabat Kepolisian tidak langsung dapat dihubungi untuk dimintai keterangan mengenai jumlah korban tewas. []

Berita terkait
Pasukan Navy SEAL AS Tewas Ditembak Milisi Somalia
Militer AS hanya hebat di film Holywood. Dalam perang sesungguhnya, tentara AS tak sehebat di film. Buktinya seorang personel pasukan khusus Navy SEAL tewas ditembak.
Pelaku Terduga Teroris Ditembak Mati di London
Pria yang memakai rompi bunuh diri palsu yang menikam dua warga hingga tewas ditembak mati kepolisian kota London.
Polisi London: Pelaku Pernah Dihukum Kasus Terorisme
Polisi Inggris mengatakan pelaku pernah dihukum karena pelanggaran terorisme dan dibebaskan dari penjara tahun lalu.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.