60 Persen Guru Tinggalkan Wamena

248 guru meninggalkan Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pasca kerusuhan.
Anak-anak saat mengantre makanan dalam pengungsian, di Wamena, Jumat 27 September 2019. (Foto: Tagar/Paul Tambunan)

Jayapura – Sebanyak 248 guru meninggalkan Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pasca kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu di wilayah itu. Mereka mengamankan diri untuk sementara waktu lantaran mengalami trauma.

Informasi yang diperoleh Tagar, mengungsinya ratusan guru itu berdampak pada terhentinya aktivitas pendidikan di Wamena, hingga hari ini. Di mana disebutkan 60 persen dari 426 guru telah mengungsi ke luar dari Jayawijaya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo saat dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat 4 Oktober 2019, membenarkan kabar tersebut. Dia mencatat 248 guru telah mengungsi ke luar Wamena pascakerusuhan.

"Data yang kami miliki ada 426 guru di Wamena, namun sebanyak 248 tenaga guru telah mengungsi ke luar Wamena akibat dari kerusuhan. Sementara 198 orang guru masih bertahan di sini (Wamena)," kata Bambang.

Selasa mungkin trauma healing akan kami lakukan di sekolah

Bambang mengaku belum mengetahui keberadaan 248 guru yang mengungsi itu. Pihaknya berencana akan mendata kembali guru-guru di seluruh sekolah yang ada di Wamena, pada Senin 7 Oktober 2019 mendatang.

Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya pun telah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan para guru, dengan dihadiri Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, agar aktivitas belajar mengajar aktif kembali pada Senin mendatang.

"Pertemuan terakhir di Kantor DPRD Jayawijaya. Pada prinsipnya pada hari Senin mendatang sekolah harus dibuka dengan situasi dan kondisi yang ada," jelas Bambang.

Sementara dalam pertemuan, direkomendasikan adanya trauma healing bagi para guru untuk mengobati rasa ketakutan yang diakibatkan kerusuhan pada 23 September lalu.

Trauma healing rencananya akan dilaksanakan pada Selasa 8 Oktober 2019 mendatang. "Selasa mungkin trauma healing akan kami lakukan di sekolah," imbuhnya. []

Berita terkait
Trauma Healing Untuk Eksodus Wamena di Sulsel
Pemerintah dan aparat kepolisian bersama tim relawan terus melakukan Trauma Healing kepada warga Sulsel yang dievakuasi dari Kota Wamena.
Sudah 557 Pengungsi Wamena Tiba di Makassar
terhitung sejak kerusuhan beberapa hari lalu di Wamena Papua, sudah 557 pendatang meninggalkan kota tersebut.
140 Perantau Minang di Wamena Diterbangkan ke Sumbar
140 perantau Minang yang bertahun-tahun tinggal dan hidup di Wamena, telah pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.