Padang - Sebanyak 60 orang dokter yang bertugas di berbagai rumah sakit di Sumatera Barat (Sumbar) dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 20 orang di antaranya masih menjalani karantina dan selebihnya dinyatakan sembuh.
Keterbukaan informasi sangat dibutuhkan, baik penyampaian informasi protokol kesehatan pada masyarakat dengan menerapkan 3M.
"Alhamdulillah kita di Sumbar tidak ada dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumbar dr. Pom Harry Satria, Senin, 14 September 2020.
Menurutnya, semua pihak harus menyatukan kesepahaman bahwa penyelesaian Covid-19 ini adalah dengan pemutusan rantai penularan. Paling penting wajib menerapkan protokol kesehatan, baik bagi tenaga kesehatan, lebih-lebih masyarakat yang lebih banyak berinteraksi.
"Keterbukaan informasi sangat dibutuhkan, baik penyampaian informasi protokol kesehatan pada masyarakat dengan menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," ulasnya.
Selain itu, masyarakat juga harus jujur saat berobat atau melakukan konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Jangan ada informasi yang ditutupi, apakah itu riwayat perjalanan, hingga sakit yang dideritanya.
"Tenaga kesehatan kita walaupun menggunakan APD, tetap ada risiko terpapar karena APD yang dipakai juga punya tingkatan. Ada APD level satu, dua hingga tiga, pada APD level tiga resiko terpaparnya bisa dikatakan tidak ada," katanya.
Dia juga menghimbau agar para dokter dan tenaga kesehatan menjaga dan mengatur beban kerja, karena kondisi saat ini faktor kelelahan juga mempengaruhi terjadinya risiko terpapar Covid-19.
"Istirahat cukup, dan pertimbangan-pertimbangan dukungan lainnya termasuk juga kesejahteraan dokter dan keluarga," katanya. []