6 Risiko Keuangan Terbesar yang Dihadapi Perusahaan

Pemilik bisnis harus berusaha mengantisipasi potensi risiko dengan menyiapkan strategi untuk mengatasi kerugian.
Ilustrasi risiko keuangan. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Setiap perusahaan menghadapi risiko keuangan. Tidak semua risiko keuangan dapat dikendalikan, misalnya gangguan pasar saham, perubahan suku bunga, bahkan pergerakan mata uang.

Manajemen risiko adalah aspek penting dari rencana jangka panjang perusahaan karena tidak mungkin untuk memprediksi pasar keuangan secara akurat. Pemilik bisnis harus berusaha mengantisipasi potensi risiko dengan menyiapkan strategi untuk mengatasi kerugian.

Berikut 6 jenis risiko keuangan yang mungkin terjadi dalam bisnis.


1. Risiko kredit

Risiko kredit atau default risk timbul dari peminjaman uang. Hampir setiap perusahaan melakukannya untuk mendanai biaya awal atau untuk mendorong bisnisnya berkembang. Namun, perusahaan berkewajiban untuk membayar pada waktu yang telah disepakati.

Risiko kredit juga dapat disebabkan oleh pelanggan yang tidak mampu membayar barang atau jasa mereka. Sehingga ada beberapa bisnis perlu memberikan kredit kepada klien mereka. Hal ini berdampak semakin besarnya waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pelunasan utang.

Hal ini dapat diperparah jika suatu bisnis memiliki investor atau pemegang saham, mereka akan ikut merugi karena risiko kredit ini. Perusahaan merugi karena harus membayar bunga atau pinjaman dan tidak sedikit mereka harus berurusan dengan rentenir.


2. Risiko pasar

Dengan munculnya internet, cara berbisnis telah berubah. Biasanya pihak penyedia jasa dapat bertemu langsung dengan pembeli, kali ini cukup melalui layar ponsel masing-masing jual beli atau transaksi dapat terjadi.

Tidak semua pihak dapat menyesuaikan perubahan ini. Perusahaan yang gagal merencanakan dengan baik untuk perubahan pasar ini, susah payah berusaha agar tetap bertahan.

Sedangkan bisnis yang mempersiapkan diri untuk kemajuan teknologi, yang dikenal sebagai pengadopsi awal, telah berkembang sepanjang evolusi online.


3. Risiko operasional

Risiko operasional mengacu pada bahaya yang dihadapi selama pengelolaan bisnis sehari-hari. Istilah ini mencakup faktor yang luas dari faktor risiko potensial, termasuk masalah hukum, masalah SDM, dan manajemen yang tidak efektif. Bahkan kekurangan peralatan teknis dapat berdampak pada keuangan perusahaan, jadi penting untuk memiliki rencana untuk menutupi semua risiko tersebut.

Secara umum, risiko operasional terdiri dari 2 kategori yaitu risiko model dan risiko penipuan. Risiko model mencakup rencana pertumbuhan dan pemasaran perusahaan yang harus disiapkan dengan cermat agar tidak menimbulkan bencana keuangan. Kedua, risiko penipuan berkaitan dengan perilaku ekonomi yang curang atau tidak kompeten dalam suatu organisasi.


4. Risiko likuiditas

Manajemen arus kas yang tepat sangat penting jika bisnis ingin menghindari risiko likuiditas. Istilah ini mengacu saat perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka waktu pendek karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk bisnis musiman yang mengalami penurunan pendapatan secara teratur dari waktu ke waktu.

Ketika sebuah bisnis mendapati dirinya tidak dapat manjual aset dengan harga yang layak atau pergerakan harga yang besar pada perusahaan, itu dapat menyebabkan masalah yang signifikan. Dalam keadaan ekstrem, ini dapat mengakibatkan perusahaan gulung tikar.

Risiko Likuiditas terbagi menjadi dua jenis. Pertama, risiko likuiditas aset, ditimbulkan dari jumlah pembeli yang tidak mencukupi atau jumlah penjual yang tidak memadai. Tapi juga mengacu pada risiko dalam membeli aset yang tidak ada nilai jual kembali. Kedua, risiko likuiditas pendanaan, berlaku untuk operasi arus kas harian bisnis.


5. Risiko hukum

Masalah hukum memerlukan bantuan pengacara profesional. Risiko hukum bagi perusahaan mengacu pada kerugian finansial yang timbul sebagai akibat dari proses hukum.


6. Risiko ekuitas

Risiko ekuitas mengacu pada tingkat risiko pada bisnis yang diperdagangkan di pasar saham. Sumber penyebabnya bisa dari trading book dan banking book bank. Pasar yang jatuh dapat menjadi bencana bagi bisnis yang belum melakukan perencanaan keuangan.

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga







Berita terkait
Risiko Trading atau Investasi di Pasar Saham
Seminar investasi saham hanya akan memberikan informasi kuntungan di pasar modal, jarang sekali menyebutkan risiko apa saja yang mungkin ditemukan.
Ketahui Risiko di Balik Investasi Properti Sebelum Memulai
Biasanya semakin tinggi risikonya, semakin besar potensi keuntungan dan kerugian yang signifikan dari ekuitas yang diinvestasikan.
5 Jenis Profil Risiko dalam Pengelompokan Model Investor
Namun begitu, hal ini bisa diperkecil dengan sistem diversifikasi atau menggunakan lebih dari satu jenis instrumen investasi