6 Reksadana Syariah, Investasi Halal Modal Kecil

Reksadana yang berlandaskan prinsip syariah ini menerapkan akad mudharabah dan wakalah dalam proses transaksinya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi sesuai prinsip syariah, maka reksadana syariah hadir sebagai opsi pengganti reksadana konvensional. Produk keuangan ini hampir sama dengan reksadana konvensional yaitu sebuah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola manajer investasi. Namun, dana investor akan diinvestasikan ke surat berharga yang sesuai ketentuan syariah, seperti sukuk dan saham syariah.

Investasi reksadana dengan mengusung prinsip syariah telah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Adapun, fatwa tersebut tertuang pada nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan investasi reksadana sesuai syariah.

Reksadana yang berlandaskan prinsip syariah ini menerapkan akad mudharabah dan wakalah dalam proses transaksinya. Wakalah yaitu melimpahkan kekuasaan kepada suatu pihak pada perkara yang dapat diwakilkan.

Sebelum memulai untuk mencoba bidang investasi, Anda harus mengetahui daftar penyedia produk keuangan ini. Berikut penyedia produk keuangan investasi reksadana syariah.


1. Reksadana dari Mandiri Syariah

Reksadana ini termasuk jenis reksadana pasar uang, di mana rupiah yang mendominasi. Selain itu, simulasinya bisa dilihat pada jangka pendek. Jadi, investasi jenis ini cocok bagi investor yang profil risikonya konservatif, karena tingkat risikonya rendah.


2. Reksadana CIMB Niaga Syariah

Reksadana yang satu ini bertujuan memaksimalkan keuntungan untuk jangka panjang melalui penempatan aset dalam instrumen saham. Karena disarankan untuk jangka panjang, maka risiko dari reksadana berprinsip syariah terbaik ini terbilang tinggi.


3. Reksadana BNI Syariah

Komposisi reksadana yang satu ini yaitu sebanyak 80% dana diletakkan pada efek syariah. Sementara, sisanya diletakkan di deposito syariah atau instrumen pasar uang syariah. Risiko investasi ini terbilang tinggi, tetapi sebanding dengan potensi imbal hasil yang juga tinggi.


4. MNC Dana Syariah

Potensi imbal hasil dari MNC Dana Syariah cukup baik, karena pernah mencetak imbal hasil sampai 4,52% dalam waktu setahun. Sementara, dalam kurun waktu tiga tahun berhasil mencetak sebanyak 19,28%.


5. Simas Syariah Unggulan

Salah satu reksadana terbaik yang menerapkan prinsip Islam ini pernah meraih keuntungan sebanyak 22,4% kurun waktu tiga tahun terakhir. Reksadana ini bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang, karena keuntungan yang diberikan juga jangka panjang.


6. Bahana Likuid Syariah

Pada tahun 2019, Bahana Likuid Syariah memperoleh imbal hasil hingga 5,87%. Bahana Likuid Syariah bekerja sama dengan Standard Chartered Bank yaitu bank kustodian, sehingga mampu mendapatkan laba tinggi setiap tahun. []

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga

Berita terkait
5 Jenis Investasi Syariah yang Disetujui MUI
lam investasi syariah, dikenal dengan sistem bagi hasil atau nisbah. Hal ini bertujuan agar perusahaan dan nasabah dapat saling memahami risiko.
Kelemahan Investasi Syariah dan Cara Mengatasinya
Sebelum memilih produk investasi, kamu harus paham apa yang kamu beli. Jangan terbawa trend atau hanya ikut-ikutan saja.
4 Langkah Mudah Investasi Saham Syariah
Perdagangan saham syariah memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak ada unsur riba seperti yang dilarang oleh syariat agama.