6 Poin Hasil Munaslub Partai Berkarya Versi P3B

Sejumlah kader yang tergabung dalam P3B tetap menyelenggarakan Munaslub meski sempat dibubarkan oleh kepengurusan partai kubu Tommy Soeharto.
Lambang Partai Berkarya. (Foto: berkarya.id)

Jakarta - Sejumlah kader yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B, tetap menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya, meskipun sebelumnya sempat dibubarkan oleh kepengurusan partai kubu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso.

Dalam pernyataan resmi yang diterima Tagar, P3B mengatakan helatan Munaslub dibuka oleh Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal selaku Ketua Mahkamah Partai sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya yang tercatat secara resmi di SK Kemenkumham terakhir.

Dari helatan itu, lahir enam poin penting yang disebut P3B sebagai garis besar hasil Munaslub Partai Berkarya, sebagai berikut:

  1. Partai Berkarya merubah nama dan logo kembali menjadi Partai Beringin Karya yang disingkat Berkarya, sesuai akta pendirian 5 Mei 2016.
  2. Warna dasar bendera dari kuning menjadi putih.
  3. Ketua Umum terpilih Mayjen TNI Purn Muchdi PR dan Sekjend terpilih Badaruddin Andi Picunang sekaligus Ketua dan Sekretaris Formatur dalam Tim Formatur yang terdiri dari 5 (lima) orang yang akan menyusun pengurus DPP Partai Beringin Karya (Berkarya) periode 2020-2025.
  4. Partai Berkarya mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Bapak Jokowi dan Wakil Presiden RI Bapak KH Ma’ruf Amin sebagai pasangan dalam Pilpres hasil Pemilu 2019 yang sah.
  5. Partai Berkarya meminta kepada negara agar Presiden RI kedua Bapak Pembangunan H. Muhammad Soeharto diberi gelar Pahlawan Nasional yang telah berjasa dengan wacana Trilogi Pembangunan-nya dengan jaminan keamanan, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di segala bidang.
  6. Menganulir beberapa kebijakan pimpinan partai sebelumnya terkait SK Pengurus di semua tingkatan yang cacat hukum dan rekomendasi Pilkada 2020 tanpa prosedural.

Dalam pernyataan resminya, Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B mengklaim gelaran Munaslub dihadiri oleh peserta yang datang dari 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 370 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang mewakili 2/3 DPW/DPD se-Indonesia, dan diikuti baik secara langsung maupun melalui kanal virtual atau daring.

Pihak P3B juga menyoroti perihal penundaan pelaksanaan Munaslub yang sedianya berlangsung pada Sabtu, 11 Juli 2020, sekitar pukul 10:00 WIB, menjadi digelar pukul 16:00 lantaran adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan AMPB yang mengawal kedatangan Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso untuk membubarkan acara tersebut.

"Tujuannya untuk membubarkan kegiatan Munaslub yang mereka anggap ilegal dan inkonstitusional. Namun kegiatan belum dimulai, mereka sudah beringas dan memporakporandakan properti panitia Munaslub, masuk ke dalam ruang Munaslub dan merobek-robek backdrop kegiatan, disaksikan Tommy dan Priyo," tulis P3B dalam keretangan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 12 Juli 2020.

Ricuh Partai BerkaryaVideo kericuhan di Munaslub Partai Berkarya, beredar di media sosial. (Foto: Tagar/Istimewa)

Selain itu, Presidum juga menuding adanya kevakuman komunikasi antar kader dengan petinggi partai, sehingga mereka menuntut agar Munaslub Partai Berkarya digelar lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Bahkan, P3B juga menuding Partai Berkarya dijalankan secara otokrasi dan jauh dari nilai-nilai demokrasi selama berada di bawah pimpinan Tommy Soeharto.

Alasan untuk membuat Munaslub jauh hari telah kami bahasakan, bahwa telah terjadi kevakuman dan komunikasi yang tersumbat sejak Rapimnas III Partai Berkarya tahun 2018, tak ada evaluasi hasil Pemilu 2019 dan tak adanya rapat-rapat dalam pengambilan kebijakan, tak ada petunjuk dan produk pedoman organisasi sebagai turunan AD/ART Partai Berkarya," ujar mereka.

"Pengelolaan partai dilakukan secara otokrasi dan feodalisme, jauh dari semangat demokrasi yang diamanahkan UU No 2 tahun 2011 tentang Parpol dan AD/ART Partai Berkarya," kata pihak P3B. []

Berita terkait
Pecat Kader Membelot, Gaya Tommy Warisan Soeharto?
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai gaya kepemimpinan Tommy Soeharto, Ketua Umum Partai Berkarya saat memecat sampai membubarkan kader.
Di Balik Kisruh Munaslub Berkarya Vs Tommy Soeharto
Munaslub Partai Berkarya tetap digelar sejumlah kader yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya meski ditentang Tommy Soeharto.
Munaslub Partai Berkarya Lengserkan Tommy Soeharto
Sejumlah kader Partai Berkarya yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya melengserkan Hutomo Mandala Putra dari kursi ketum.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.