Jakarta – Asuransi jiwa merupakan salah satu jenis asuransi yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Asuransi jiwa ini nantinya menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga atau hilangnya pendapatan seseorang yang disebabkan karena meninggalnya seseorang dalam jangka waktu tertentu.
Ada dua macam asuransi jiwa yang dikenal di dunia asuransi, yakni asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa yang disertai manfaat investasi atau unit link.
Kedua produk ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah perbedaan antara asuransi jiwa tradisional dengan unit link.
1. Nilai tunai
Nilai tunai atau cash value adalah manfaat tunai yang tersedia bagi nasabah dan dapat dicairkan ataupun dibayarkan selama masa asuransi sesuai dengan jenis asuransi itu sendiri.
Nilai tunai dapat digunakan ketika nasabah masih hidup. Jika dilihat dari ada atau tidaknya nilai tunai yang terbentuk, asuransi terbagi menjadi dua macam, yakni tanpa nilai tunai dan dengan nilai tunai.
Tanpa nilai tunai, asuransi jiwa tradisional term life berjangka menyediakan proteksi tanpa nilai tunai dengan perlindungan terbatas dalam jangka waktu tertentu.
Jika ingin memperoleh proteksi jiwa dengan masa asuransi yang lebih singkat agar terlindungi dari risiko finansial akibat pencara nafkah dalam keluarga tiada asuransi jiwa tradisional sangat cocok.
Dengan nilai tunai, asuransi jiwa tradisional endowment dengan manfaat pembayaran tunai yang diberikan secara terjadwal dan pasi pada tahun-tahun polis tertentu. Asuransi jiwa unit link menawarkan manfaat asuransi serta potensi nilai investasi yang terbentuk secara jangka panjang.
2. Jumlah premi yang harus dibayar
Pada asuransi jiwa tradisional term life, premi yang dibayarkan nasabah relatif lebih rendah karena produk ini biasanya hanya menyediakan perlindungan jiwa berupa nilai uang pertanggungan jiwa, tapa disertai nilai tunai.
Sementara pada asuransi jiwa unit link dan asuransi jiwa tradisional endowment, umumnya lebih tinggi karena selain menyediakan nilai uang pertanggungan, ini juga mengandung nilai tunai namun tetap berbeda secara fiturnya.
Nilai premi yang dibayarkan pada asuransi jiwa tradisional term life dan asuransi jiwa unit link bersifat tetap selama masa asuransi. Pada unit link, meski bersifat tetap, saat nasabah menaikkan nilai manfaat asuransi akan diperlukan peningkatan nilai premi untuk kecukupan pembebanan biaya asuransi yang meningkat juga.
3. Nilai perlindungan
Pilihan pertanggungan tambahan tidak tersedia dalam asuransi jiwa tradisional, sedangkan pada asuransi jiwa unit link terdapat pilihan pertanggungan tambahan bagi nasabah.
- Baca Juga: Memilih Asuransi yang Tepat Bagi Pemula
Nasabah dapat memilih pertanggungan tambahan kesehatan maupun non kesehatan di luar manfaat asuransi dasar yang ada pada asuransi jiwa unit link.
4. Masa asuransi
Asuransi jiwa term life memberikan perlindungan selama masa asuransi tidak sampai usia tertanggung 99 tahun. Sementara asuransi jiwa unit link dengan masa asuransi yang berlaku seumur hidup atau hingga usia tertanggung mencapai usia 100 tahun.
5. Cuti premi
Asuransi jiwa tradisional tidak mengenal istilah cuti premi, atau periode di mana nasabah tidak perlu menyetor premi tanpa membuat polis lapsed atau berakhir. Sedangkan asuransi jiwa unit link menawarkan fasilitas cuti premi.
Fasilitas cuti premi dilakukan jika kebutuhan mendesak saja, dikarenakan asuransi adalah komitmen pembayaran premi jangka panjang untuk ketersediaan manfaat asuransi secara jangka panjang juga.
6. Masa pembayaran premi
Asuransi jiwa tradisional menawarkan pilihan masa pembayaran premi yang lebih singkat. Sedangkan untuk produk asuransi jiwa unit link menawarkan masa pembayaran premi selama masa asuransi.
Untuk produk asuransi jiwa tradisional tertentu dan semua produk asuransi jiwa unit link menawarkan pilihan frekuensi pembayaran premi berupa bulanan, kuartalan, semesteran, atau tahunan.
(Syva Tri Ananda)