6 Fakta Sinetron Dari Jendela SMP, Tayang di SCTV

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah fakta mengenai sinetron Dari Jendela SMP yang tayang di stasiun SCTV.
Para pemain dan kru melakukan doa bersama sebelum syuting. (Foto: Instagram/@darijendelasmp)

Jakarta - Kehadiran sinetron Dari Jendela SMP yang tayang di stasiun televisi SCTV sejak sejak Senin, 29 Juni 2020 masih terus menjadi pembicaraan publik. Pasalnya, sejumlah kontroversi menyertai tayangan adaptasi dari novel karya Mira W ini, hingga membuat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ikut angkat bicara.

Sejumlah warganet menilai, cerita novel terlalu vulgar dan tidak pantas diangkat ke layar kaca lantaran terdapat kisah kehamilan di luar pernikahan pada seorang gadis belia. Belakangan, kekhawatiran netizen dijawab langsung oleh pihak SCTV yang menyebut kisah dalam sinetron berbeda dari alur cerita di novel aslinya.

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah fakta mengenai sinetron Dari Jendela SMP yang tayang di stasiun SCTV:

Dari Jendela SMPPara pemain dan kru melakukan doa bersama sebelum syuting. (Foto: Instagram/@darijendelasmp)

1. Adaptasi dari Novel

Sinetron Dari Jendela SMP diadaptasi dari novel berjudul sama karya Mira W yang populer 37 tahun silam. Mira W sendiri memiliki nama lahir Mira Widjaja (Wong). Ia dikenal sebagai penulis sekaligus putri dari produser film Othniel Widjaja.

Mira kecil telah menunjukkan bakat menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, ia sering mengirim karyanya ke majalah-majalah anak ternama, hingga karya tulisnya dimuat di berbagai media cetak populer pada masanya.

Cerita pendek atau cerpen populer pertamanya yang berjudul Benteng Kasih, berhasil dimuat di majalah Femina pada tahun 1977. Sedangkan novel pertamanya, Dokter Nona Friska, dimuat sebagai cerita bersambung di majalah Dewi pada tahun 1977.

Sepanjang berkarier di dunia penulisan, Mira W telah menerbitkan lebih dari 40 judul novel, yeng kerap diadaptasi menjadi film dan sinetron, termasuk judul-judul populer seperti Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, Permainan Bulan Desember, dan Dari Jendela SMP.

Dari Jendela SMPPara pemain menghapalkan naskah, disela-sela syuting. (Foto: Instagram/@darijendelasmp)

2. Kontroversi

Penayangan sinetron Dari Jendela SMP di stasiun televisi swasta nasional sempat memantik perdebatan publik. Sejumlah warganet menilai, cerita novel terlalu vulgar dan tidak pantas diangkat ke layar kaca lantaran terdapat kisah kehamilan di luar pernikahan pada seorang gadis belia.

Selain itu, publik menilai penayangan sinetron tersebut bakal memberi contoh buruk bagi remaja, lantaran dianggap bakal memiliki fokus cerita mengenai percintaan antara anak usia sekolah.

Dari Jendela SMPPara pemain melakukan latihan disela-sela break syuting. (Foto: Instagram/@darijendelasmp)

3. SCTV Bertemu KPI

Menanggapi polemik tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun menggelar pertemuan dengan perwakilan SCTV selaku stasiun yang menayangkan sinetron tersebut, guna mendapatkan keterangan lengkap tentang sinetron Dari Jendela SMP yang sempat diributkan oleh warganet.

Tepat setelah menerima perwakilan SCTV di kantornya, Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Mimah Susanti mengatakan, penayangan sinetron adaptasi dari novel yang sudah dikenal luas oleh publik harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

"Hal ini dikarenakan adanya persepsi publik yang lebih dahulu terbangun, bahkan sebelum sinetron tersebut tayang di televisi," kata Mimah Susanti usai bertemu perwakilan SCTV, dikutip Tagar dari laman resmi KPI pada Selasa, 30 Juni 2020.

Dari Jendela SMPPoster sinetron Dari Jendela SMP. (Foto: Instagram/sandrinna_11)

4. Klarifikasi SCTV

Dalam pertemuan dengan pihak KPI, Deputi Direktur Program SCTV David Suwarto memastikan alur cerita sinetron Dari Jendela SMP telah disesuaikan sedemikian rupa dari cerita asli versi novel. Ia juga menegaskan tidak ada cerita kehamilan di usia sekolah sebagaimana yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.

"Meskipun adaptasi dari novel, namun tetap ada perbedaan jalan cerita," kata David.

Menurut David, secara umum cerita dalam sinetron yang merupakan drama keluarga ini justru memiliki tujuan untuk memberikan peringatan kepada orang tua, tentang pentingnya pendidikan seksual untuk remaja. Ia juga menjelaskan bahwa sinetron ini akan disiarkan di luar jam tayang dengan klasifikasi anak (A).

Dari Jendela SMPEmiliano Cortizo, Sandrinna Michelle, dan Rey Bong jadi pemeran utama sinetron Dari Jendela SMP. (Foto: Instagram/sandrinna_11)

5. Jadi Sorotan Khusus KPI

Penayangan sinetron Dari Jendela SMP kemudian menjadi sorotan khusus KPI. Jika didapati pelanggaran, maka serial drama tersebut bakal menerima sejumlah sanksi termasuk teguran tertulis, penghentian sementara, atau pengurangan durasi.

Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah mengatakan, saat ini sinetron tersebut masih dalam pengkajian terkait konten dan juga teks, demi memastikan tayangan tidak melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Dari Jendela SMPPara pemain melakukan swafoto disela-sela syuting. (Foto: Instagram/@darijendelasmp)

6. Diperankan Bintang Muda

Sinetron Dari Jendela SMP disutradarai Indrayanto Kurniawan. Serial drama ini didukung sederet bintang muda yang berperan sebagai tokoh utama cerita. Pada episode 1 yang telah tayang sebelumnya, plot cerita sengaja memperkenalkan sejumlah pemain dalam sinetron ini.

Aktor dan aktris yang terlibat dalam produksi sinetron Dari Jendela SMP antara lain Rey Boong (berperan sebagai Joko), Sandrinna Michelle (Wulan), Renald Ramadhan (Satria), Keisha Alvaro (Roni), dan Emiliano Cortizo (Gino).

Berita terkait
Polemik Sinetron Dari Jendela SMP, KPI Temui SCTV
Penayangan sinetron Dari Jendela SMP di SCTV sempat menjadi polemik lantaran diduga bakal menampilkan kisah kehamilan di luar pernikahan.
Sinetron Dari Jendela SMP Jadi Sorotan Khusus KPI
Sinetron Dari Jendela SMP kini menjadi sorotan khusus Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Jika didapati pelanggaran akan diberikan sanksi.
5 Judul Drakor Tayang Juli 2020
Berikut Tagar rangkumkan 5 judul drama Korea yang dijadwalkan tayang pada Juli 2020.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.