Jakarta - Pada dasarnya reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Dengan harapan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana dapat digunakan sebagai sarana investasi oleh siapa saja. Bahkan oleh seseorang yang terhitung investor pemula yang baru mengenal dunia investasi. Mengapa demikian? Yuk simak 6 alasan reksa dana cocok dipilih investor pemula.
1. Tidak perlu mengatur dan mengelola portofolio sendiri
Kita menyerahkan pengelolaan investasi kita kepada para manajer investasi yang profesional. Tidak perlu repot memikirkan kapan harus menjual atau membeli saham dan obligasi atau menempatkan dana pada deposito.
2. Mudah dicairkan
Jika kita membeli reksa dana lalu ingin mencairkan, kita dapat mencairkan kapan saja. Sudah banyak manajer investasi yang memungkinkan kita mencairkan reksa dana secara daring. Tinggal tunggu maksimal 7 hari kerja setelah penarikan, dana sudah ada di rekening kita.
3. Mudah dipantau dari manapun
Jika kita karyawan yang sering berpindah tugas dari satu kota ke kota lain, pemantauan reksa dana dapat dilakukan dengan mudah secara daring. Jadi dimanapun kita berada, hanya dengan melalui telepon genggam kita dapat memantau pergerakannya.
4. Modal kecil
Sebagai pemula, mungkin kita belum berani berinvestasi dalam jumlah besar. Kita dapat membeli produk reksa dana ini senilai Rp 100.000 saja. Selanjutnya, kita dapat menambah porsi investasi kita. Sangat baik jika kita berinvestasi secara teratur setiap bulan.
5. Ada fasilitas autodebet
Terkadang, mengerjakan banyak hal membuat kita lupa berinvestasi. Solusinya, gunakan fasilitas autodebet. Setiap bulan dana kita akan didebet secara otomatis. Bahkan tanpa kita sadari, investasi kita sudah menumpuk.
6. Diversifikasi
Dengan modal kecil, investasi kita sudah tersebar atau terdiversifikasi. Satu unit reksa dana terdiri atas beberapa macam saham atau obligasi atau deposito. Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk mengelola risiko.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Makin Populer! Begini Sejarah Reksadana di Dunia
- 4 Reksadana Syariah yang Perlu Kamu Ketahui
- Jangan Salah! Berikut Perbedaan Saham dengan Reksadana
- 3 Tips Agar Investasi Reksadana Stabil