54% Warga AS Menilai Presiden Biden Kurang Tegas Terhadap Rusia

Banyak warga AS masih pertanyakan apakah Presiden Biden telah menunjukkan kekuatan yang cukup dalam menanggapi perang Rusia di Ukraina
Presiden Joe Biden ketika menyampaikan pidato terkait invasi Rusia terhadap Ukraina di Gedung Putih, 21 April 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Banyak warga Amerika Serikat (AS) masih mempertanyakan apakah Presiden Joe Biden telah menunjukkan kekuatan yang cukup dalam menanggapi perang Rusia di Ukraina, meskipun sebagian besar menyetujui langkah-langkah yang diambil Amerika dan hanya sedikit yang ingin agar pasukan Amerika terlibat dalam konflik.

Jajak pendapat yang dilakukan Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research menunjukkan 54% warga Amerika menilai Biden “tidak cukup tangguh” dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina. Sementara 36% menilai pendekatan yang diambil sudah benar, dan 8% lainnya mengatakan Biden terlalu keras.

Tetapi, karena perang yang berlarut-larut membuat keinginan warga Amerika terlibat dalam konflik ini agak berkurang. Tiga puluh dua persen warga Amerika mengatakan Amerika harus memiliki peran utama dalam konflik itu, atau berarti turun dari 40% bulan lalu, meskipun tetap sedikit lebih tinggi dari 25% yang mengatakan hal serupa Februari lalu. Sementara itu 49% mengatakan Amerika sedianya hanya sedikit berperan.

bantuan militer amerika ke ukrainaBantuan militer yang dikirim sebagai bagian dari bantuan keamanan Amerika Serikat ke Ukraina diturunkan dari pesawat di Bandara Internasional Boryspil di luar Kyiv, Ukraina, 13 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Serhiy Takhmazov)

Hasil jajak pendapat ini menggarisbawahi langkah sulit bagi Gedung Putih. Ketika foto dan video serangan Rusia terhadap warga sipil dan rumah sakit meluas ke seluruh dunia, ada tekanan untuk menghentikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan membantu jutaan warga Ukraina di negara mereka atau lari menyelamatkan diri.

Tetapi, di sisi lain, Biden juga harus mengelola ancaman eskalasi dengan Putin yang sudah meningkatkan kewaspadaan dunia dengan ancaman menggunakan senjata nuklir, dan sekaligus mencegah Amerika terlibat dalam konflik yang jauh lebih besar.

“Melihat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, melihat kemunduran yang dihadapi secara militer, tidak seorang pun yang seharusnya menganggap remeh ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir dengan kapasitas rendah (sekalipun),” ujar Direktur CIA, William Burns, dalam pidatonya di Georgia Institute of Technology baru-baru ini. Ditambahkannya, “sejauh ini kami belum melihat banyak bukti praktis” tentang eskalasi nuklir Rusia.

Gedung Putih telah mengesahkan bantuan senjata bernilai dua miliar dolar dan memimpin sanksi dari negara-negara Barat yang telah menghancurkan ekonomi Rusia. 

Namun, Biden telah mengesampingkan pengiriman pasukan Amerika, sebuah keputusan yang didukung mayoritas warga Amerika.

Merujuk pada foto dan video warga Ukraina yang dibunuh pasukan Rusia yang diduga melakukan kejahatan perang, jajak pendapat AP-NORC dan wawancara lanjutan dengan responden menunjukkan 57% warga Amerika percaya Putin telah mengarahkan pasukannya untuk melakukan kejahatan perang. Sekitar 36% mengatakan tidak yakin, dan hanya 6% yang mengatakan belum yakin (em/jm)/voaindonesia.com. []

Presiden Joe Biden Tuding Rusia Lakukan Genosida di Ukraina

Biden Sebut Rusia Seharusnya Dikeluarkan dari G20

Biden Sebut India “Agak Goyah” dalam Hadapi Rusia

Biden Kuatkan Komitmen Soal Ketegangan Rusia dan Ukraina

Berita terkait
Presiden Joe Biden Tuding Rusia Lakukan Genosida di Ukraina
Presiden Biden untuk pertama kalinya menyebut pasukan Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan genosida di Ukraina
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.