500 Ribu Hiu Terancam Dibunuh untuk Jadi Bahan Vaksin C19

Untuk memenuhi dosis vaksin bagi seluruh populasi dunia, minimal ada 250 ribu hiu yang harus dibunuh.
Ikan Hiu. (Foto: Pinterest)

Jakarta - Sebanyak 500 ribu ikan hiu terancam dibunuh untuk dijadikan bahan pembuatan vaksin Covid-19 (C19). Salah satu bahan yang digunakan dari bagian tubuh hiu adalah hati, yang menghasilkan minyak alamai atau squalene.

Melansir laman Sky News, Selasa, 29 September 2020, squalene ini digunakan sebagai bahan yang meningkatkan efektivitas vaksin dengan menciptakan respon imun yang lebih kuat.

Salah satu perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline menyatakan akan memproduksi satu miliar dosis squalene untuk penggunaan potensial dalam vaksin virus corona pada Mei lalu. Jika memang produksi tersebut berjalan, artinya akan ada sekitar ribu hiu yang harus dibunuh untuk mengekstrak satu ton squalene.

Sebuah organisasi konservasi hiu dan pari di California, Shark Allies mengatakan bahwa untuk memenuhi dosis vaksin bagi seluruh populasi dunia, minimal ada 250 ribu hiu yang harus dibunuh. Sementara jika dua dosis diperlukan untuk mengimunisasi populasi global, maka jumlah hiu yang harus disembelih meningkat menjadi setengah juta.

Pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies Stefanie Brendl mengatakan bahwa membunuh hewan liar untuk kebutuhan kesehatan tidak akan pernah berkelanjutan, terlebih jika itu merupakan predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar.

"Sehingga jika kita terus menggunakan hiu untuk kebutuhan vaksin, maka hiu tersebut akan terancam punah. Karena jumlah hiu yang diambil untuk produk ini sangat tinggi setiap tahunnya," kata Brendl.

Saat ini penggunakan squalene pada hiu tidak hanya digunakan untuk bahan vaksin Covid-19 saja, tetapi juga digunakan dalam kosmetik dan oli mesin. Oleh sebab itu ada kekhawatiran permintaan minyak hati ini akan mengancam populasi hiu itu sendiri.[]

Berita terkait
WHO Minta Negara Kaya Gabung dalam Skema Vaksin
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara kaya bergabung dalam skema vaksin COVAX WHO dengan tenggat waktu hingga Jumat mendatang.
Progres Terbaru Pengerjaan Vaksin Merah Putih Eijkman
Menristek Bambang Brodjonegoro menerangkan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah memulai pengembangan vaksin Merah Putih.
Erick Thohir: Pemerintah Percepat Ketersediaan Vaksin
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir pastikan pemerintah percepat ketersediaan vaksin.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.