500 Pekerja Media Ini Jadi Korban Virus Corona

Sebanyak 500 karyawan perusahaan Xinchao Media kehilangan pekerjaan setelah dirumahkan karena alasan dampak virus corona mempengaruhi kinerja.
Dua hari sempat turun, kasus baru virus corona di China kembali naik (Foto: Tagar/Ant).



Shanghai - Virus corona baru tak hanya memakan korban jiwa. Para pekerja media di China ini juga terkena dampak virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Provinsi Hubei. Sebanyak 500 karyawan  Xinchao Media harus kehilangan pekerjaan setelah perusahaan merumahkan mereka. Jumlah itu lebih dari 10 persen total tenaga kerja di perusahaan media itu.

Perusahaan menyebutkan langkah PHK itu terpaksa harus ditempuh untuk bisa bertahan dari dampak wabah virus corona baru. Seperti diketahui, virus mematikan itu telah memukul perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut. Padahal Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa pemerintah akan mencegah PHK besar-besaran, meskipun ekonomi mengalami perlambatan imbas virus corona.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia yang mengutip Reuters, Selasa, 11 Februari 2020, banyak perusahaan yang mengalami kerugian setelah pemerintah memberlakukan perpanjangan libur tahun baru Imlek dan mengimbau warga untuk tidak keluar rumah menghindari meluasnya penyebaran virus.

Sepertinya dampak virus corona tidak bisa diantisipasi karena pendapatan masyarakat menurun. 

Xinchao Media memasang pengumuman pengurangan karyawan di akun resmi WeChat pada Senin lalu. Iklan itu memuat transkrip pernyataan kepala eksekutif Zhang Jixue tentang alasan pengurangan karyawan itu. Ia mengaku perusahaan memang memiliki kas hampir 1 miliar yuan atau 143 juta dolar Amerika Serikat (Rp 1,96 triliun). Namun menurutnya, kas itu hanya mampu untuk bertahan selama 6-7 bulan jika perusahaan itu tidak menghasilkan pendapatan.

Bursa Saham di ChinaSeorang pelaku bursa tengah melihat pergerakan saham di Bursa Saham Shanghai. Penyebaran virus corona berimbas terhadap bursa saham di China yang mengalami penurunan tajam. (Foto: BBC News).

"Saya dan tim masih bisa mempertahankan kinerja perusahaan ketika terjadi wabah SARS (sindrom pernafasan akut berat) pada 2003 dan gempa bumi Sichuan tahun 2008 yang mempengaruhi perekonomian nasional. Namun sepertinya dampak virus corona tidak diantisipasi karena jalan-jalan sepi dan pendapatan masyarakat menurun," ucap Jixue, merujuk dua krisis ekonomi nasional yang dipicu wabah Sars dan gempa Sichuan.

Kata Jixue lagi,"Anda harus menginjak rem, menghentikan arus kas, mengurangi biaya dan memastikan kelangsungan hidup untuk  mengantisipasi dampak epidemi. "Bos China, mereka saat ini telah menjadi kelompok yang tidak berdaya dan kurang beruntung. Meskipu biasanya kuat, mereka juga berharap bisa mendapatkan pengertian dan perhatian," ujarnya lagi.

Dengan adanya pengurangan, maka saat ini karyawan Xinchao Media tinggal 4.000 orang. Jixue menyebutkan, Dari 500 karyawan, sebagian juga karena pertimbangan kinerja yang buruk. Karyawan setingkat manajemen senior akan mengambil potongangaji 20 persen selama selama masa PHK Itu. Perusahaan juga berjanji akan memberikan tunjungan biaya hidup bulanan mereka di bawah 50.000 yuan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Pasien Virus Corona di Amerika Serikat Bertambah
Pasien virus corona di Amerika Serikat bertambah menjadi 13 orang menyusul ditemukannya korban virus tersebut di San Diego, California.
Inggris Gelontorkan Rp 769 Miliar Cegah Virus Corona
Inggris menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 769 miliar atau 45 juta untuk mencegah penyebaran virus corona di negara-negara berkembang.
Virus Corona Membuat Inflasi China Melonjak
Inflasi di China mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir dipicu oleh virus corona.