Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan dan PencatatanSipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dr. Mese Ataupah menyampaikan, setidaknya ada 5.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca jatah Provinsi NTT yang sudah kedaluwarsa.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengirim sekitar 110.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca ke Provinsi NTT pada pertengahan Oktober 2021. Menurut Messe, stok vaksin itu ditargetkan bisa dihabiskan pada akhir Oktober 2021.
"Ada sekitar 110.000 dosis vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca yang dikirim ke kita, karena memang provinsi lain menolak untuk untuk menerima vaksin itu," ujarnya kepada wartawan di Kupang, NTT, Kamis, 10 November 2021.
Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT memutuskan untuk langsung menerima pasokan vaksin tersebut karena ketika itu kekurangan stok vaksin Covid-19. Pasokan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca kiriman dari Kementerian Kesehatan kemudian didistribusikan ke kabupaten dan kota di NTT.
Menurut Mese, ada beberapa kabupaten yang menolak pasokan vaksin tersebut karena khawatir tidak bisa menghabiskannya sebelum masa berlakunya habis.
"Mereka khawatir jika tidak habis dan sayang kalau dibuang-buang karena tak terpakai lagi," katanya.
Mese menjelaskan bahwa sekitar 90 persen dari 110.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca kiriman Kementerian Kesehatan sudah digunakan sebelum masa berlaku habis. Ia menjelaskan pula bahwa vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan pada sekitar 46 persen dari sekitar tiga juta warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Provinsi NTT. []
Baca Juga
- Kementerian ATR/BPN Gelar Acara Menuju Penutupan Hantaru
- Kementerian ATR/BPN Konsisten Jalankan Keterbukaan Informasi Publik
- LBH Bara JP Dukung Menteri ATR/BPN Berantas Mafia Tanah
- Peringati Hantaru, Kementerian ATR/BPN Dukung Pemulihan Ekonomi