5 Tips Agar Terhindar dari Investasi Ilegal

Minimnya literasi keuangan membuat masyarakat mudah tergiur dan akhirnya terjerumus ke dalam investasi gadungan.
Ilustrasi investasi gadungan. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Belakangan ini banyak perusahan dan lembaga keuangan ilegal yang menjanjikan sejumlah keuntungan demi menarik nasabah. Minimnya literasi keuangan membuat masyarakat mudah tergiur dan akhirnya terjerumus ke dalam investasi abal-abal.

Oleh karena itu, jangan sampai Anda tertipu oleh lembaga keuangan investasi ilegal alias investasi abal-abal! Lantas bagaimana caranya menghindari investasi ilegak? Berikut tips agar terhindar dari investasi ilegal dilansir dari First Alliance.


1. Periksa dokumen perizinan otoritas pemerintah

Setiap perusahaan dan lembaga keuangan harus mengantongi perizinan yang jelas dari instansi pemerintahan. Di Indonesia, badan perusahaan investasi yang aman harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, terdapat beberapa lembaga resmi pemerintah yang juga mengawasi sektor keuangan seperti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).

Jika perusahaan atau lembaga hanya memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), tanpa terdaftar dalam instansi pemerintahan yang jelas, maka Anda harus waspada. SIUP bukanlah dokumen perizinan untuk melakukan menghimpun dana dan kelola investasi. Periksa legalitas suatu perusahaan, melalui lembaga instansi terkait.

Misalnya melalui situs resmi pemerintahan, Anda bisa melihat secara rinci terkait profil dan laporan keuangan pada perusahaan investasi. Jadi, hindari melakukan investasi di perusahaan yang tidak memiliki legalitas yang jelas agar tidak menjadi korban penipuan investasi.


2. Jangan tergiur dengan return tinggi

Tidak semua perusahaan dan lembaga keuangan yang menawarkan return tinggi dikategorikan sebagai investasi bodong. Namun, ada baiknya Anda waspada jika ada pihak yang berjanji memberikan return yang tinggi dengan menyimpan dana di perusahaan tersebut. Seringkali, perusahaan investasi ilegal memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari kebanyakan investasi lain di pasar modal.

Biasanya para penipu akan menarik nasabah dengan menggunakan template dan informasi kontak yang terlihat nyata. Bahkan mereka mengumpulkan informasi yang dapat membuktikan bahwa perusahaannya legal. Jadi kalau ada perusahaan yang menawarkan investasi dengan return yang tinggi dan keuntungan besar dalam waktu singkat, sebaiknya jangan pernah percaya.


3. Selalu cari informasi terkait produk investasi

Sebelum menanamkan dana untuk investasi, sebaiknya cari informasi terlebih dahulu terkait produk investasi. Biasanya perusahaan ilegal selalu terfokus pada nilai keuntungan, yang akan didapatkan investor. Penipu akan menghindari pertanyaan produk investasi yang mendetail. Maka dari itu, selalu ajukan pertanyaan dan dapatkan jawaban langsung kepada perusahaan atau agen terkait.

Pastikan Anda mendapatkan jawaban secara langsung untuk mengetahui informasi tentang peluang investasi keuangan. Jika masih tak mengerti tentang produk investasi, sebaiknya jangan takut untuk bertanya kembali. Bila pihak perusahaan tidak bisa menjawab apa yang Anda tanyakan, carilah terus informasi dengan bertanya kepada ahli keuangan yang terverifikasi tentang perusahaan atau agen tersebut.


4. Berhati-hati dengan perhatian spesial

Tak hanya memberikan return tinggi, seringkali penipu memberikan perhatian dengan memberikan produk spesial atau gratis. Hal ini membuat para investor akan merasa lebih diperhatikan, sehingga percaya kepada perusahaan yang menawarkan produk investasi. Perusahaan keuangan ilegal memang akan melakukan berbagai upaya untuk menarik nasabah.

Pastinya, Anda harus berhati-hati terhadap perusahaan ilegal dan usahakan untuk melakukan riset terlebih dahulu tentang produk investasi yang ditawarkan. Jangan mudah jatuh cinta dengan perhatian yang diberikan oleh perusahaan investasi, karena penipuan bisa terjadi dimana-mana.


5. Hati-hati dengan penawaran di media sosial

Kasus investasi bodong juga semakin marak di media sosial. Para penipu akan membuat penawaran melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Jika Anda mendapatkan sebuah penawaran melalui email dan pesan media sosial, sebaiknya Anda berhati-hati dan tidak langsung menuangkan dana untuk investasi.

Apalagi perusahaan yang menawarkan produknya, belum pernah Anda dengar sebelumnya. Maka sebaiknya hindari penawaran yang dikirimkan melalui pesan media sosial dan email agar Anda terhindar dari investasi gadungan.

(Raffly Azmi)


Baca Juga








Berita terkait
500 Diaspora Indonesia di Amerika Korban Investasi Bodong
Dugaan penipuan skema Ponzi di AS, lebih 500 diaspora Indonesia jadi korban yang dikenal sebagai investasi bodong
OJK: Korban Investasi Bodong Biasanya Tertarik Bunga Tinggi
OJK lewat satuan tugas waspada investasi meningatkan masyarakat hati-hati dengan tawaran investasi bodong menawarkan bunga tidak masuk akal.
Pocong ke Istana, Minta Jokowi Berantas Otak Investasi Bodong
Di depan Istana, tampak pocong-pocong berkumpul memberikan kritik dan masukan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri.