5 Tanda Kamu Telah Menjadi Korban Gaslighting

Sang pelaku bisa bebas mengendalikan korban sesuka hatinya.
Ilustrasi Gaslighting. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Gaslighting kini menjadi topik pembahasan yang menarik di dunia maya bagi sebagian netizen. Salah satunya sejak kasus aktor Korea Selatan, Kim Seon Ho mencuat ke publik.

Apa itu gaslighting?

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi dan kekerasan emosional yang terjadi dalam suatu hubungan tidak sehat.

Tujuannya adalah untuk membuat korbannya meragukan diri sendiri sehingga akan bergantung sepenuhnya pada si pelaku. Dengan begitu, sang pelaku bisa bebas mengendalikan korban sesuka hatinya.

Bukan hanya terjadi pada pasangan romantis, gaslighting juga bisa terjadi dalam hubungan keluarga, persahabatan, dan bahkan di tempat kerja.

Umumnya pelaku gaslighting akan memulai aksinya dengan perlahan, perhatian, dan kasih sayang. Dengan begitu, ia bisa mendapat kepercayaan dan kendali atas diri korbannya.

Dilansir dari Thehealthy.com, ada tiga fase utama yang dilalui korban selama proses gaslighting, antara lain:


1. Ketidakpercayaan

Dalam face ini, kamu akan sulit mempercayai orang-orang, selain pelaku. Kamu akan menganggap orang lain salah memahami situasi yang terjadi.


2. Membela diri

Semakin seseorang coba meyakinkan kamu, mungkin kamu akan merasa gaslighting tersebut benar adanya. Namun, kamu akan berusaha coba membela diri dan menyangkal tiap pernyataan mereka. Meski sebenarnya pernyataan tersebut sudah logis dan sesuai nalar.


3. Depresi

Setelah kamu mempercayai ucapan orang sekitar terkait hubungan tidak sehat tersebut, kamu akan mulai merasa tidak aman dan mempertanyakan realitas. Seiring waktu, kamu akan mencapai titik di mana kepercayaan diri kamu runtuh. Ujung-ujungnya, kamu akan kehilangan rasa percaya diri.

Ada beberapa perilaku yang biasa dilakukan oleh pelaku gaslighting kepada korbannya. Berikut adalah 6 tanda jika kamu mungkin menjadi korban gaslighting.


1. Percaya kalau dia mengetahui apa yang terbaik untuk dirimu

Beberapa pelaku gaslighting seringkali memanipulasi para korbannya dengan ungkapan jika mereka hanya mencintai dan menginginkan dirimu.

Mereka juga menganggap diri mereka lebih tau apa yang terbaik untuk dirimu ketimbang orang lain.

Lama kelamaan, kamu akan berhenti membuat keputusan untuk dirimu sendiri yang memungkinkan pelaku mengendalikan segala kebutuhanmu.


2. Sering menyalahkan diri sendiri pada tiap argumen

Salah satu kebiasaan umum para pelaku gaslighting adalah membuat dirinya seolah menjadi korban dari perilaku buruk mereka sendiri.

Misalnya ketika kamu mempertanyakan isi chat tak pantas dari pelaku kepada lawan jenisnya atau apakah ia sedang berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Alih-alih berbicara tentang kesalahannya, pelaku akan berargumen tentang kegagalan pribadi dirimu yang membuatnya merasa tidak cukup. Mau tidak mau, mereka harus melakukan perselingkuhan untuk mendapat kepuasan maksimal.


3. Merasa terisolasi dari teman dan keluarga

Ada kalanya pelaku gaslighting berusaha memisahkan dan mengisolasi korbannya dari teman dan keluarganya sendiri.

Mereka akan melarangmu pergi bermain atau menginap di rumah temanmu. Berbagai alasan akan dibuat pelaku demi mencegahmu bertemu teman, bahkan keluargamu.

Parahnya, ia biasa saja menghapus semua kontak dan pesan dari teman-temanmu sebagai bukti jika mereka tidak peduli lagi pada dirimu. Sekaligus menjunjukkan bahwa hanya ialah satu-satunya orang yang benar-benar mencintaimu.


4. Mendapat silent treatment jika kamu tidak menuruti keinginannya

Ada dua cara yang biasa digunakan para pelaku gaslighting untuk menghukum para korbannya yang menolak dikendalikan.

Pertama dengan memberi silent treatment dan kedua dengan meluapkan amarah besar. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan kembali kendali dirimu atas mereka.

Pada kasus silent treatment, pelaku mungkin akan bersikap normal seperti biasa. Bedanya, ia menolak berbicara hanya pada dirimu seorang.

Perlakuan tersebut bisa berlansung selama berminggu-minggu. Hingga membuatmu putus asa dan ingin mengakhirinya.

Akhirnya, kamu akan berusaha meminta maaf atas apa yang telah kamu lakukan dan bersedia melakukan apapun untuk mendapat pengampunan darinya.


5. Sering merasa diremehkan oleh pelaku

Para pelaku gaslighting seringkali cenderung narsis dan selalu membutuhkan perhatian darimu secara konstan.

Namun, bahkan jika kamu telah mencurahkan 100% hidupmu untuk mencitai dan merawat mereka, itu tidak akan pernah terasa cukup.

Merka akan terus membuatmu merasa tidak pernah cukup baik bagi dirinya dalam memenuhi kebutuhan mereka.


Apa yang harus dilakukan jika mengalami tanda-tanda gaslighting?

Sebenarnya, gaslighting terbilang cukup umum terjadi dalam hubungan banyak orang.

Apabila kamu mengalami salah satu tandanya, baiknya langsung akhiri atau jauhi hubungan tersebut.

Jika kamu memutuskan untuk pergi, lakukanlah dengan sangat hati-hati. Ada kalanya gaslighting bisa meningkat menjadi kekerasan fisik yang membuatmu makin trauma.

Setelah berhasil menjauhi hubungan tidak sehat tersebut, kamu mungkin akan membutuhkan bantuan untuk menghilangkan semua kenangan dan kebohongan yang diperoleh dari pelaku.

Disarankan untuk meminta bantuan dari keluarga, teman, dan tenaga ahli seperti terapis agar kamu bisa benar-benar move on dan memulai lembaran baru. []


Baca juga:






Berita terkait
Sering Cemas dan Pesimis, 3 Zodiak ini Rentan Depresi
Orang yang pesimis cenderung tidak berani mengambil risiko, sehingga dapat menghambat produktivitas mereka.
Ini Tips untuk Mengurangi Rasa Cemas
Terjadinya perasaan cemas umumnya berhubungan dengan rasa stres yang bertumpuk dan dapat menyebabkan hal yang sangat fatal.
Cara Mengenali 9 Tanda dan Gejala Gangguan Kecemasan
Waspadalah ketika kecemasan Anda mulai berdampak negatif pada hidup Anda.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban