5 Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

Investasi jangka pendek sering direkomendasikan bagi pemula yang ingin berinvestasi dengan minim risiko.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Sebagian investor memilih investasi jangka pendek, karena dana pencairannya lebih mudah dan dapat ditarik kapan saja. Selain itu, investasi jangka pendek minim risiko serta nilai kenaikannya yang konsisten meski besar.

Jenis investasi jangka pendek biasanya hanya berkisar satu tahun. Maka dari itu, investasi jangka pendek sering direkomendasikan bagi pemula yang ingin berinvestasi dengan minim risiko. Penasaran apa saja produk investasinya? Berikut lima jenis investasi jangka pendek yang menguntungkan.


1. Peer to peer (P2P) lending

Peer to Peer (P2P) Lending digolongkan investasi jangka pendek yang menguntungkan. Investasi ini dapat menjadi pilihan bagi investor yang merasa khawatir untuk berinvestasi. Investor pun diberi keleluasaan untuk memilih tenor, bisa dalam waktu satu bulan, dua bulan, hingga satu tahun.

Pengembalian dana dan imbal hasil yang diterima investor pun menjadi lebih cepat. Dengan berinvestasi di P2P lending, kamu tak harus menunggu pengembalian dana dan imbal hasil selama bertahun-tahun. Jika tertarik berinvestasi P2P lending sebagai opsi investasi jangka pendek, pilihlah fintech P2P lending legal dan terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


2. Saving bonds ritel

Saving Bonds Ritel (SBR) adalah produk investasi yang dirilis pemerintah melalui Kementrian Keuangan. Investasi ini minim risiko, karena pemerintah yang menjamin keamanannya. Bunga yang dijanjikan SBR cukup tinggi, dengan return atau imbal hasil yang dijanjikan biasanya berkisar 7%.

Imbal hasil yang dijanjikan pun akan diberikan setiap bulannya. Biasanya SBR memiliki tenor dua tahun. Investasi ini menjadi menarik karena adanya fitur early redemption, salah satu fasilitas SBR yang memungkinkan investor untuk mencairkan dana lebih awal sebelum jatuh tempo. Kamu dapat memulai investasi SBR mulai dari Rp 1 juta.


3. Reksadana pasar uang

Reksadana Pasar Uang adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan seluruh dana investor ke dalam pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi. Suku bunga yang ditawarkan pada reksadana pasar uang lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi rata-rata Indonesia.

Dalam reksadana pasar uang, dana investasi dikelola oleh MI ditempatkan sepenuhnya atau 100 persen di instrumen pasar uang, pasar uang ini yakni berupa efek yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun antara lain deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia, Obligasi perusahaan komersial, dan sebagainya.

Instrumen investasi ini cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan kamu dalam berinvestasi jangka pendek, karena jatuh tempo di bawah satu tahun.


4. Deposito

Deposito masuk dalam kategori investasi jangka pendek, karena kamu dapat menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu dengan memperoleh nilai bunga per bulannya. Biasanya bank memberikan bunga 4% hingga 8% per tahunnya. Bunga yang diperoleh dari deposito cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.

Namun, dalam jangka waktu yang telah ditentukan kamu tak boleh mengambil dana tersebut. Investor dapat memilih jangka waktu tiga bulan, enam bulan, bahkan hingga satu tahun. Waktu dapat ditentukan tergantung dengan kebutuhan kamu.


5. Obligasi negara ritel

Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah salah satu produk investasi jangka pendek yang cukup populer di Indonesia. Pada dasarnya ORI surat utang yang dikeluarkan pemerintah, sehingga memiliki tingkat risiko yang sangat rendah. Pemerintah pun menjamin keamanannya, sehingga investor tak perlu khawatir.

Namun, jumlah minimal investasi ORI terbilang cukup besar dengan minimal pembelian mulai dari Rp 3 juta dengan tenor tiga tahun. Yang menarik dari investasi ini adalah kamu dapat memilih memegang dana tersebut hingga jatuh tempo atau menjualnya ke pasar sekunder sehingga mendapatkan capital gain. Dengan menjual ke pasar sekunder, dana kamu akan kembali lebih cepat. []

(Raffly Azmi)



Baca Juga



Berita terkait
Mana yang Lebih Penting? Asuransi Atau Investasi
Tidak semua perusahaan asuransi akan memberikan jaminan uang kembali 100% saat jatuh tempo tapi tidak terjadi klaim.
5 Tips Investasi Saham untuk Pemula Agar tidak Salah Langkah
Seorang investor saham pemula harus mempunyai bekal yang cukup agar mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi.
Cara Mengoptimalkan Barang Mewah Bernilai Investasi
Segala kegiatan investasi tentu bertujuan untuk keuangan di masa depan, tak terkecuali barang-barang mewah.
0
Alasan Harga Lahan Semakin Tinggi Setiap Tahun
Kebutuhan masyarakat akan perumahan sebagai tempat tinggal tidak akan ada habisnya.