5 Perilaku Anak yang Menandakan Adanya Masalah Serius

Ada beberapa momen ketika perilaku anak yang terkesan biasa saja bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
Ilustrasi perilaku anak. (Foto: Tagar/ist)

Jakarta - Setiap anak pernah melanggar peraturan. Mereka menguji dunia dengan cara ini dan mencoba menemukan batas-batas yang tidak bisa mereka langgar. Sebagian besar keinginan dan kenakalan anak merupakan proses belajar yang alami. Namun, ada beberapa momen ketika perilaku anak yang terkesan biasa saja bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.

Berdasarkan penelitian dari para psikolog, berikut ini beberapa tanda perilaku anak yang menandakan adanya masalah serius yang harus menjadi perhatianmu sebagai orang tua, dilansir dari Brightside.


1. Mereka pilih-pilih makanan

Sering kali, anak-anak sangat pilih-pilih soal makanan dan menolak untuk makan makanan tertentu. Ini bisa menjadi tanda kalau anak Anda punya masalah emosional. Para ilmuwan menemukan bahwa anak yang sangat pilih-pilih dua kali lebih sering didiagnosis mengalami depresi dibandingkan anak-anak yang mau memakan semuanya.

Menurut peneliti dari studi tersebut, 14-20% orang tua mengeluhkan anak-anak mereka yang berusia antara 3-5 tahun menolak untuk memakan berbagai jenis makanan. Para peneliti memeriksa sekelompok anak balita dan menemukan bahwa anak yang lumayan atau sangat pilih-pilih makanan cenderung hampir dua kali lebih mungkin mengalami kegelisahan dibandingkan anak-anak yang tidak terlalu selektif. Selain itu, anak-anak dengan tingkat selektivitas menengah dan tinggi cenderung memiliki gejala depresi.


2. Mereka sensitif soal pakaian

Anak mungkin mengeluh kalau baju yang ini bikin gatal atau sepatu yang itu bikin lecet. Mereka bisa saja menolak untuk mengenakan sesuatu tapi tidak mau berhenti memakai yang lain, meskipun sudah usang dan berlubang. Di saat yang sama, anak tidak memedulikan cuaca dan ingin memakai topi berbahan wol di hari yang panas atau melepaskan sarung tangan hanya kalau sudah melepas sepatu. Banyak orang berpikir kalau ini hanyalah keinginan biasa. Meskipun biasanya memang begitu, tapi ini juga bisa menjadi pertanda meningkatnya kegelisahan.


3. Mereka lebih sering menggunakan gadget dibandingkan biasanya

Banyak anak senang bermain game di ponsel pintar atau komputer, tapi anak-anak yang mengalami kegelisahan menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar. Para ilmuwan menemukan kalau ketagihan gadget dapat menjadi tanda meningkatnya kegelisahan dan stres. Kalau anak menghabiskan banyak waktu bermain ponsel, mereka mungkin takut melewatkan acara atau pesan penting.

Kalau Anda melihat anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu bermain ponsel, bicaralah dengannya. Mainkan game online bersamanya dan tanyakan apa yang sedang mereka tonton. Tindakan seperti ini bisa memberi petunjuk penting soal apa yang sangat mengganggu anak Anda.


4. Mereka merengek meminta mainan baru

Banyak orang tua pernah mengalami situasi di mana anaknya memohon untuk dibelikan sesuatu sambil menangis dan merengek. Diyakini bahwa setiap balita akan melewati tahap ini, tapi menurut psikolog, Lyudmila Petranovskaya, ini tidak sepenuhnya benar. Biasanya, anak tidak mengkhawatirkan kehilangan sesuatu dalam hidup mereka hingga usia remaja. Dunia mereka penuh dengan semua yang mereka perlukan.

Namun, kalau orang tua sering berdebat tentang keuangan mereka di depan anak atau menyalahkan anak untuk segala pengeluaran mereka, ini bisa membuat anak menganggap dunia penuh kekurangan. Dalam hal ini, anak-anak berpikir kalau dunia adalah tempat di mana selalu ada yang kurang, dan mereka mencoba sekuat tenaga untuk mendapatkan semuanya. Itulah sebabnya anak-anak yang merasa kekurangan selalu meminta mainan baru, meskipun mereka tidak memerlukannya. Mereka hanya ingin tahu apakah orang tuanya bisa mengurusnya.

Perilaku seperti ini bisa diperbaiki dengan memberi kelimpahan. Ini bukan berarti Anda harus membeli semua yang diminta oleh si anak. Namun, cukup dengan mengembalikan kondisi segala sesuatunya menjadi seperti semula, seperti orang tua memberi hadiah kepada anak bukan karena anaknya merengek atau pantas mendapatkannya, tapi secara cuma-cuma. Hadiah spontan yang tidak mahal akan menunjukkan kasih sayang lebih besar dibandingkan benda mahal yang diminta oleh anak sambil menangis.


5. Mereka terus-menerus mencari informasi baru

Menurut psikolog, kalau anak terus-terusan mencari informasi di internet, memantau berita, dan lebih sering mengajukan pertanyaan dibanding biasanya, ini pertanda meningkatnya rasa gelisah. Kalau Anda merasa anak Anda menjadi lebih ingin tahu dan mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi kalau ada gempa bumi?” cobalah pelan-pelan cari tahu apa yang mengganggu mereka dan katakan bahwa Anda siap mendengarkan dan membantu mereka.

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga :




Berita terkait
7 Tips Parenting untuk Orang Tua
Teknik parenting yang unik ini pada dasarnya kebalikan dari bersikap terlalu protektif.
Lima Film Parenting Terbaik, Wajib Ditonton
Hubungan orangtua dan anak terlalu kompleks dijelaskan. Berikut ini lima film parenting akan membuat Anda pintar jadi orangtua.
Parenting: Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak, Ini yang Harus Dilakukan
Seribu hari pertama kehidupan anak, ini yang harus dilakukan orangtua agar anak tumbuh kembang sempurna, terhindar dari stunting.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.