TAGAR.id, Jakarta - Sebagian besar makanan memang aman dikonsumsi selama kehamilan. Tetapi ada beberapa makanan yang harus diwaspadai atau dihindari.
Ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil karena bisa membuat Anda sakit atau membahayakan bayi yang sedang dikandung. Anda perlu mengetahui fakta tentang makanan yang harus dihindari.
Saat hamil, semua yang masuk ke mulut seorang Ibu akan dibagikan dengan bayi mereka yang sedang tumbuh. Meskipun beberapa jenis makanan mungkin tidak menyakiti Anda tetapi itu dapat membahayakan si bayi yang sedang dikandung.
Seorang Ibu menginginkan yang terbaik untuk bayi mereka. Tapi tahukah Anda makanan apa yang harus dihindari selama kehamilan? Dilansir dari Healthline, berikut 5 makanan yang harus dihindari saat hamil.
1. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi
Merkuri adalah unsur yang sangat beracun dan paling sering ditemukan di air yang tercemar. Dalam jumlah tinggi, merkuri bisa menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan fungsi ginjal. Merkuri juga dapat menyebabkan masalah perkembangan yang serius pada anak-anak. Karena itu, sebaiknya hindari ikan merkuri tinggi saat hamil dan menyusui.
- Baca Juga : Sembilan Cara Bikin Istri Hamil
2. Sushi
Bagi ibu hamil penggemar sushi alangkah baiknya berhenti untuk mengonsumsi makanan khas Jepang ini. Lantaran ikan mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan beberapa infeksi. Antara lain infeksi virus, bakteri, atau parasit, seperti Norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria.
Bakteri ini dapat ditemukan di tanah atau air yang terkontaminasi. Ikan mentah dapat terinfeksi karena bakteri tidak mati dengan sempurna. Ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari ikan mentah dan kerang, termasuk hidangan sushi.
- Baca Juga : Amankah Ibu Hamil Konsumsi Mi Instan?
3. Telur mentah atau setengah matang
Telur mentah sangat berbahaya bagi Ibu hamil lantaran telur mentah dapat terkontaminasi bakteri Salmonella. Gejala infeksi salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Bahkan, infeksi tersebut dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau kematian pada bayi.
Untuk lebih aman, pastikan untuk selalu memasak telur hingga matang dengan sempurna atau menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi.
4. Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi
Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung berbagai bakteri berbahaya, termasuk Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter. Infeksi bakteri tersebut dapat mengancam nyawa bayi yang belum lahir.
Bakteri dapat terbuat secara alami atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan. Pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.
- Baca Juga : Efek Samping Minum Es Bagi Ibu Hamil
5. Makanan cepat saji (junk food)
Saat hamil Anda sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan padat nutrisi untuk membantu Ibu dan si kecil yang sedang tumbuh. Anda akan membutuhkan peningkatan jumlah nutrisi penting, termasuk protein, folat, kolin, dan zat besi.
Kehamilan yang baik seorang Ibu harus mengonsumsi makanan dengan banyak nutrisi untuk memenuhi kebutuhan Ibu dan bayi. Sedangkan makanan olahan cepat saji umumnya rendah nutrisi, tinggi kalori, gula, dan lemak.
Mengonsumsi makanan cepat saji akan membuat penambahan berat badan berlebih sehingga dapat menimbulkan komplikasi penyakit. Hal ini tentu sangat membahayakan bagi Ibu dan anak. []
(Fauzi Maulana Rizqi)