Jakarta - Sebagian besar kasus menyebutkan bahwa semakin tinggi risiko yang diambil, semakin besar pula imbal baliknya. penanam model memiliki lima tipe umumberdasarkan kisaran risiko dalam berinvestasi.
Perlu diketahui, risiko ini tidak bisa terlepas sama sekali dari sang investor karena biasanya disebabkan oleh latar belakang sang penanam modal itu sendiri.
Namun begitu, hal ini bisa diperkecil dengan sistem diversifikasi atau menggunakan lebih dari satu jenis instrumen investasi
Defensive atau memiliki tingkat toleransi yang rendah. Tipe ini cenderung berusaha memperoleh keuntungan dengan cara menghindar dari risiko kerugian sekecil apa pun; mereka mencari saat yang benar-benar tepat untuk berinvestasi.
Conservative atau di bawah rata-rata. Tipe ini lebih memilih tempat yang aman (deposito misalnya) daripada yang memiliki imbal balik besar namun sangat berisiko (seperti saham).
Balanced atau yang termasuk ke dalam jenis sedang. Mereka yang memiliki tipe ini cenderung melihat pada seimbang-tidaknya antara imbal balik dan risiko dari jenis investasi mereka.
Moderately aggressive atau di atas rata-rata. Mereka sudah lebih berani menggunakan kombinasi jenis investasi dengan persentase masing-masing, seperti deposito, obligasi, dan saham.
Aggressive atau memiliki toleransi tinggi. Kalau konservatif memilih jangka panjang dan tidak begitu mengawasi kondisi investasi mereka, maka tipe agresif biasanya lebih pendek dan teliti. Dibandingkan yang lain, tipe ini berani memasang persentase tinggi pada investasi jenis saham.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- 4 Investasi yang Bisa Menguntungkan bagi Investor Pemula
- Ragam Kesalahan Investasi Saham Bagi Investor Pemula
- Cara Menabung Saham untuk Para Investor Pemula
- Investor Saham Tembus 3 Juta Pada Penyelenggaraan CMSE 2021