5 Hari Dicari, Dewi dan Yumi Belum Ditemukan

Upaya pencarian dua korban terjun bebas, Dewi Siregar dan Yumi Pasaribu oleh tim gabungan masih nihil.
Dua wanita yang disebut korban terjun bebas ke Sungai Bilah, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Faacebook)

Tarutung - Upaya pencarian dua korban terjun bebas, Dewi Siregar dan Yumi Pasaribu oleh tim gabungan SAR, BPBD, TNI, Polri dan warga masih nihil. Pencarian dihadapkan dengan medan berbahaya.

Pencarian dua gadis malang yang jatuh saat naik sepeda motor ke dasar sungai Aek Bilah, Desa Lotung Jae I, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara masih dilakukan hingga Sabtu 29 Juni 2019.

Harry Susanto selaku koordinator pos Search and Rescue (SAR) Sibolga kepada Tagar menyebut, dalam lima hari pencarian dengan tim gabungan belum menemukan ke dua korban.

Berita sebelumnya: Yumi dan Dewi, Korban Terjun Bebas Belum Ditemukan

"Sesuai SOP Basarnas melakukan pencarian selama tujuh hari, artinya tinggal dua hari ini kita akan upayakan pencarian secara maksimal dan efesien," kata Harry.

Dia mengatakan, tim gabungan dihadapkan medan yang menguras tenaga, karena curam, terjal, bebatuan dan kemiringan tebing serta arus sungai deras.

Menurut dia, tim gabungan tetap berupaya melakukan pencarian dengan metode scouting darat.

"Dalam kondisi kelelahan dan kaki lecet-lecet, tim kita di lapangan masuk ke titik-titik yang sudah ditentukan oleh tim SAR gabungan. Sementara di aliran sungai telah dipasang jaring," terang Harry.

Tanda-tanda penampakan wujud sepeda motor dengan ke dua korban pun nihil di sejumlah titik.

Dia berharap akan menemukan ke dua korban dalam sisa waktu sampai Minggu 30 Juni 2019 sesuai standar operational prosedur SAR.

"Semoga hari ini dan besok korban bisa kita temukan, pencarian dihentikan esok hari Minggu," katanya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara Bonggas Pasaribu. Tim gabungan dalam doa dan keyakinan akan menemukan titik terang sampai Minggu.

"Doa seluruh keluarga dan masyarakat yang prihatin atas musibah ini serta semangat tim gabungan semoga dikabulkan Yang Maha Kuasa. Sebenarnya jerih payah tim dengan medan luar biasa sudah optimal dilakukan," kata Bonggas di Tarutung, Sabtu 29 Juni 2019.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan kontak koordinasi dengan BPBD Tapanuli Selatan agar berpartisipasi melakukan pemantauan kemungkinan terhanyutnya korban ke wilayah Tapanuli Selatan.

"Antisipasi kemungkinan ke dua korban sudah terbawa arus ke hilir sungai di Tapanuli Selatan, kontak koordinasi sudah kita lakukan," terangnya.

Disinggung langkah antisipasi berulangnya kejadian sama di lokasi itu, Bonggas sudah berkomunikasi dengan instansi terkait agar dibangun tembok pengaman.

Berita sebelumnya: SAR Turun Mencari Warga yang Terjun Bebas di Taput

"Melihat posisi jalan rentan dengan kecelakaan terjun bebas ke dasar sungai kami sudah membicarakan ini kepada wakil bupati dan akan ditampung dalam APBD tahun ini," jelasnya.

Untuk diketahui, sesuai keterangan warga Garoga, bahwa di lokasi yang sama sudah berulang kali terjadi peristiwa kecelakaan dengan terjun bebas ke dasar sungai.

Namun hingga kejadian terakhir, sepertinya lokasi itu luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

"Di tempat itu sudah sering kejadian terjun bebas. Korban sulit ditemukan, sudah patut jadi perhatian pemerintah karena itu status jalan kabupaten. Setiap kejadian pencarian selalu terkendala dan biasa ditemukan di Tapanuli Selatan," kata M Lubis warga Garoga.

Kronologi Kejadian

Sebelumnya, Polres Tapanuli Utara Aiptu Sutomo M Simaremare dalam keterangan pers Selasa 25 Juni 2019 mengungkap, kronologi kecelakaan terjun bebas dua wanita yang masih saudara itu ke dasar Sungai Bilah.

Ke dua korban bernama Yumi Pasaribu, 17 tahun, diketahui masih pelajar dan kakak sepupu kandungnya, Dewi Rinawati Siregar, 29 tahun, seorang guru honor di Garoga. Ke duanya warga Desa Lontung Jae I, Kecamatan Garoga.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin 24 Juni 2019 pukul 11.45 WIB. Saat kejadian, saksi Madan Tambunan, 33 tahun, warga Dusun Tapus Nabolak, Desa Sihulambu, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan bergerak pulang dari Garoga menuju Sihulambu.

Berita sebelumnya: 2 Pengendara Motor Terjun Bebas ke Sungai di Taput

"Madan Tambunan dalam perjalanan pulang dari Garoga melewati ke dua korban mengendarai sepeda motor bebek. Saat tiba di jembatan Aek Bilah, Madan Tambunan dikagetkan dengan suara wanita menjerit dengan minta pertolongan," kata Sutomo.

Kemudian Madan berhenti dan menyaksikan ke dua wanita tersebut sudah terjun ke Sungai Bilah bersama sepeda motor yang ditumpangi.

Madan berusaha mencari pertolongan dengan memberitahu warga sekitar, yang kemudian bersama personel Polsek dan Koramil Garoga mendatangi tempat kejadian dan berusaha melakukan pencarian.

"Diperkirakan penyebab kejadian kecelakaan terjun bebas ke dasar Sungai Bilah akibat rem blong atau putus dan tidak dapat dikendalikan," kata Sutomo.[]

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)