5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Perubahan Iklim

PBB telah memperingatkan bumi akan mencapai batas pemanasan global dalam 20 tahun ke depan.
Illustrasi kampanye perubahan iklim (Foto: Tagar/Pexels/Markus Spiske)

Jakarta - PBB telah memperingatkan bumi akan mencapai batas pemanasan global dalam 20 tahun ke depan. 

Kita akan hidup bersama dengan polusi udara yang beracun, kerusakan lingkungan, bencana alam, dan perubahan cuaca yang ekstrem.

Dalam laporan terbarunya, PBB menyerukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam skala besar dan mendesak orang-orang untuk menganggap perubahan iklim sebagai ancaman langsung. 

Belum terlambat untuk bertindak. Berikut langkah-langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah perubahan iklim.


Lebih Sedikit Konsumsi Daging

Menurut ahli di Universitas Stanford, melakukan diet vegan adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Diet karnivora rata-rata hampir menghasilkan 7,2 kg karbon dioksida per hari, hampir dua kali lipat dari diet vegan. Sementara peternakan bertanggung jawab sekitar 15% untuk emisi gas dunia.

Professor Bill Collins, salah satu penulis utama laporan PBB mengatakan bahwa penambahan suhu 0,5°C yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh gas metana dari sapi.

“Dengan menurunkan gas metana kita dapat secara aktif menurunkan suhu secara global,” katanya yang dilansir dari Sky News.


Kurangi Perjalanan dengan Mobil dan Pesawat

Adanya pandemi covid-19 membuktikan berapa banyak polusi kendaraan kita selama ini. Selama masa lockdown pada tahun 2020, emisi gas rumah kaca di Inggris turun 8,9% dari 454,8 juta ton pada tahun 2019 menjadi 414,1 juta. 

Jadi, memilih transportasi umum atau berbagai kendaraan untuk berpergian dapat membantu menurunkan gas karbon secara signifikan.

Sementara itu, gas rumah kaca secara kesuluran mengalami penurunan karena perjalanan udara yang terhenti selama pandemi. Industri penerbangan bertanggung jawb atas 2% dari semua emisi gas karbon dioksida.


Hindari Fast Fashion

Fast fashion adalah sebuah istilah yang ditujukan untuk industri tekstil yang memproduksi berbagai model fashion dalam waktu yang singkat dan menggunakan bahan baku berkualitas buruk sehingga tidak bertahan lama. Fast fashion menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi lingkungan, seperti polusi air, tanah, dan udara.

Membeli pakaian bekas, menjual atau menggunakan kembali pakaian yang tidak diinginkan, dan membatasi seberapa sering membeli barang-barang baru dapat mencegah perubahan iklim.


Reuse – Don’t Just Recycle

Mengangkut dan mengolah limbah untuk daur ulang membutuhkan banyak energi sehingga emisi gas karbon menjadi lebih tinggi. Jadi, sebelum mendaur ulang, lihat terlebih dahulu apa bisa mengurangi dan digunakan kembali. Selain itu, mengurangi pemakaian kantong plastik dan cangkir kopi sekali pakai juga bisa mengurangi produksi limbah.


Ikut Kampanye Perubahan Iklim

Bergabung dengan para kampanye perubahan iklim akan mengingatkan mereka yang belum sadar dan mereka yang berkuasa akan tanggung jawabnya atas iklim. Gunakan sosial media sebagai wadah untuk menunjukkan perubahan iklim bukan hanya sebuah gagasan, tapi peristiwa yang bisa membunuh semua orang.[]


(Retno Ayuningrum)

Baca Juga:

Berita terkait
6 Cara Mendaftar Lembaga Keuangan Mikro
Layanan keuangan mikro dirancang guna menjangkau klien yang dikecualikan. Umumnya segmen populasi yang lebih miskin.
Punya Gaji Kecil? Berikut 4 Cara Mengatur Keuangannya
Ada beberapa langkah lain yang juga bisa dilakukan untuk mengatur keuanganmu. Supaya bisa hidup dengan tenang tanpa dipusingkan dengan keuangan.
8 Instrumen Pasar Uang yang BIsa Diperdagangkan
Pasar uang menjadi sarana pemenuhan terhadap kebutuhan atas dana jangka pendek.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.