5 Festival Paling Unik di Dunia, Satu dari Indonesia

Beberapa festival di dunia ini dikenal unik dan belum tentu ada di tempat lain. Salah satunya terdapat di Indonesia.
Festival Pikachu digelar setiap tahun di Yokohama, Jepang. (Foto: telegraph.co.uk)

Jakarta - Festival merupakan salah satu daya tarik wisata suatu wilayah atau negara. Agenda yang biasa digelar setiap tahun ini merupakan bentuk peringatan suatu peristiwa atau ritual yang dikultuskan.

Berikut Tagar rangkum lima festival paling unik di dunia.

1. El Colacho Festival

El Colacho merupakan festival yang digelar di Kota Sasamon, Provinsi Burgos, Spanyol. Festival ini digelar setiap tahun untuk merayakan hari raya Katolik Corpus Christi. Dalam bahasa Spanyol, El Colacho berarti lompatan iblis.

Di festival ini, anak-anak bayi berumur di bawah satu tahun diletakkan di tengah jalan untuk kemudian dilompati pria berpakaian seperti iblis berwarna merah dan kuning yang disebut Colacho. Festival yang telah dirayakan selama 400 tahun ini ditujukan sebagai ritual pembaptisan bagi para bayi agar kelak tidak bernasib buruk dan penebusan dosa.

Meski terlihat berbahaya, namun diketahui tidak ada laporan korban jiwa dalam festival El Colacho. Pria-pria yang menjadi iblis dalam festival ini merupakan profesional sehingga keamanan dalam acara ini terjamin.

El ColachoFestival melompati bayi di Spanyol, El Colacho. (Foto: nationalgeographic.com)

2. Kontes Rambut Beku

Kontes ini merupakan agenda tahunan yang digelar di sebuah resor pemandian air panas bernama Takhini, Kanada setiap bulan Februari. Pada bulan Februari, suhu air di pemandian air panas ini dapat mencapai minus enam derajat celcius.

Para peserta akan membasahi rambut mereka terlebih dahulu dengan air panas, lalu kemudian mencelupkannya ke mata air yang sangat dingin. Perlu ketelitian dan kreativitas agar rambut dapat membeku dengan bentuk yang menarik.

Rambut peserta yang beku tersebut kemudian akan dinilai para juri. Dan, bagi pemenang kontes ini akan mendapatkan hadiah berupa uang.

Festival Rambut Beku

Bentuk rambut salah satu peserta yang mengikuti kontes rambut beku di Kanada. (Foto: mirror.co.uk)

3. Nyepi

Bagi masyarakat Hindu Bali, perayaan Tahun Baru Saka selalu dirayakan dengan melakukan Nyepi atau menghentikan seluruh aktivitas duniawi dan melakukan meditasi dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ada beberapa aturan yang harus dilakukan masyarakat, termasuk para wisatawan, seperti tidak menyalakan api, tidak keluar rumah, dan melakukan aktivitas dan kegiatan hiburan.

Untuk menghormati prosesi Nyepi, pemerintah memadamkan listrik, termasuk lampu lalu lintas. Meski demikian, keamanan di Bali selama Hari Raya Nyepi tetap menjadi prioritas melalui aparat maupun para pecalang yang hilir mudik melakukan patroli selama sehari penuh.

Sehari setelah Nyepi selesai, aktivitas masyarakat kemudian berjalan seperti hari biasa.

Saat Bandara Ngurah Rai Tanpa Aktivitas

Suasana Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak lengang tanpa aktivitas saat Hari Raya Nyepi di Badung, Bali, Kamis (7/3/2019). (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

4. Festival Pikachu

Bagi para pecinta anime atau kartun Jepang, sosok Pikachu dari serial animasi Pokemon merupakan tokoh yang cukup populer. Monster imut yang mampu mengeluarkan listrik tersebut menjadi salah satu ikon dalam budaya populer Jepang.

Untuk memperingati Pikachu, setiap tahun di Yokohama, Jepang diadakan Festival Pikachu. Festival ini digelar pada bulan Agustus setiap tahun. Selama festival tersebut, karakter Pikachu akan memenuhi seluruh penjuru kota. Selain itu, pada puncak acara, sekitar 1000 orang menggunakan kostum Pikachu melakukan tarian kolosal untuk menghibur para pengunjung.

Festival Pikachu

Festival Pikachu digelar setiap tahun di Yokohama, Jepang. (Foto: telegraph.co.uk)

5. Festival Perang Jeruk

Festival Perang Jeruk ini digelar setiap tahun di Kota Ivrea, Italia. Seperti namanya, ada sembilan tim yang berperang menggunakan jeruk untuk meraih kemenangan. Peperangan ini terjadi selama tiga hari, dan pada hari ketiga wasit akan menentukan siapa tim yang memenangkan peperangan.

Setiap tahun, panitia membutuhkan ratusan ribu kilogram jeruk sebagai amunisi para peserta perang. Rekor jeruk terbanyak terjadi tahun 1994 dengan jumlah jeruk sebanyak 265 ribu kilogram jeruk.

Meski menyenangkan, namun perang tersebut cukup berbahaya dan dapat melukai orang. Oleh karena itu, seluruh 'prajurit' yang berperang menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm. Meski festival ini terbuka untuk umum, namun ada baiknya para penonton menyaksikan dari jauh.

Perang JerukPerang Jeruk di kota Ivrea, Italia. (Foto: italiantribune.com)

Berita terkait
Lima Destinasi Wisata di Israel yang Jarang Diketahui
Selain dikenal dengan wisata religi bagi umat Yahudi dan Kristen, ada sejumlah tempat wisata yang tak kalah menarik di Israel.
Tujuh Destinasi Wisata Terbesar di Dunia
Ada berbagai tempat destinasi wisata yang ada di dunia ini. Beragam kenyamanan dan ambience ditawarkan bagi para pecinta liburan.
Tujuh Destinasi Wisata Buat Single Backpacker
Ada kalanya ingin melakukan single atau solo backpacker, menghabiskan waktu rehat sendirian atau me time.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.