5 Faktor Penyebab Kanker Prostat yang Wajib Pria Ketahui

Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada pria yang berkembang di dalam kelenjar kecil yang letaknya di perut.
Ilustrasi - Pasien konsultasi pada dokter. (Foto: Tagar/Unplash)

TAGAR.id, Jakarta Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada pria yang berkembang di dalam kelenjar kecil yang letaknya di perut bagian bawah, umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Jumlah pasien telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar di antaranya merupakan pasien yang berusia di atas 50 tahun.

Selain itu, prostat sebagai kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar kandung kemih. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem reproduksi dan posisinya mengelilingi saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke penis. Prostat juga berfungsi sebagai penghasil semen, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria. Diperkirakan sekitar 1,3 juta pria di seluruh dunia menderita kanker prostat. Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita pada pria.

Meskipun seseorang yang menderita kanker prostat biasanya tidak memiliki gejala awal. Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan.

Penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat.


1. Usia

Semakin bertambah usia, risiko terjadinya kanker prostat pun semakin meningkat. Anda lebih berisiko mengalami kanker prostat ketika memasuki usia 50 tahun. 

Berdasarkan dari American Cancer Society, enam dari sepuluh kasus kanker prostat ditemukan pada pria berusia di atas 65 tahun. Namun, pada kasus yang jarang, penyakit ini juga bisa terjadi pada pria di bawah usia 40 tahun.


2. Riwayat keluarga

Memiliki anggota keluarga dengan karsinoma prostat meningkatkan risiko yang mungkin bisa menjadi penyebab kanker prostat lainnya, yaitu riwayat keluarga. 

Anda berisiko hingga dua kali lipat terkena kanker prostat bila memiliki ayah atau saudara laki-laki dengan riwayat penyakit tersebut. Bahkan, risikonya jauh lebih tinggi bila saudara laki-laki Anda terkena kanker prostat pada usia muda.

Selain itu, Anda pun berisiko terkena kanker prostat bila memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit kanker payudara, akibat mutasi gen yang diturunkan (BRCA1 atau BRCA2). Mutasi gen tersebut, terutama BRCA2, juga menyebabkan sejumlah kecil kasus kanker prostat.


3. Kegemukan atau obesitas

Kegemukan atau obesitas disebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat stadium lanjut. Bahkan, kanker prostat cenderung lebih mematikan pada pria yang kegemukan. 

Hubungan antara obesitas dengan risiko kanker prostat ini diyakini terkait dengan ukuran lingkar pinggang, pinggul, dan perut pada orang yang kegemukan. 

Berdasarkan dari Harvard Health Publishing, pria yang kelebihan berat badan mendapat risiko tambahan sebesar 8 % terkena kanker prostat, sedangkan pria yang obesitas meningkatkan risiko terkena kanker prostat hingga 20 %. Bahkan, obesitas yang parah bisa meningkatkan risiko hingga 34 %.


4. Makanan tertentu

Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa pria yang mengonsumsi banyak kalsium, baik dari asupan makanan maupun suplemen, lebih berisiko terkena kanker prostat agresif. Anda pun berisiko terkena kanker prostat agresif bila kurang mengonsumsi makanan berserat, seperti sayuran.

Selain kalsium dan kurang serat, makanan dengan tinggi lemak hewani juga disebut bisa meningkatkan risiko kanker prostat, terutama bila dikonsumsi berlebihan. Makanan ini termasuk daging merah seperti sapi, domba, serta produk susu berlemak tinggi seperti mentega, susu dengan kadar lemak tinggi, keju, dan krim.


5. Tinggi badan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan BMC Medicine pada 2017 menunjukkan fakta bahwa pria bertubuh tinggi lebih berisiko mengalami kanker prostat agresif.

Meskipun tinggi badan sendiri bukanlah penyebab kanker, para ahli melihat bahwa pria bertubuh jangkung biasanya memiliki lebih banyak sel serta volume prostat yang lebih besar.

Bila digabungkan dengan faktor risiko lainnya, seperti gen keturunan orangtua, kemungkinan tumbuhnya sel kanker pada prostat pria jangkung jadi makin besar, daripada pria dengan tinggi badan sedang atau pendek.

Meski anda memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, bukan berarti anda pasti akan terkena penyakit tersebut. Anda bisa menurunkan risiko kanker prostat dengan menerapkan palo hidup yang sehat. Bila anda merasakan adanya gejala kanker prostat segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

(Emilya Rahmawati)


Berita terkait
Staf Pribadi SBY Membenarkan Presiden RI Ke-6 Didiagnosa Kanker Prostat
Staf Pribadi Presiden RI Ke-6 SBY Ossy Dermawan membenarkan bahwa SBY didiagnosa kanker prostat dan akan berobat keluar negeri guna pengecekan.
Tanda Kanker Usus Besar Pada Wanita yang Harus Diketahui
Kanker usus besar sangat dapat diobati jika diketahui lebih awal.
Mengenal Apa Itu Kanker Prostat yang Diderita SBY
Namun, apakah yang dimaksud dengan kanker prostat yang dialami SBY? Simak penjelasannya lebih lanjut.