TAGAR.id, Jakarta - Makanan berminyak yang sering dijumpai di restoran cepat saji ternyata memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Sebagian besar makanan yang digoreng atau dimasak dengan minyak berlebih dianggap berbahaya. Contohnya ialah kentang goreng, keripik kentang, burger, onion ring, dan donat. Makanan tersebut cenderung tinggi kalori, lemak, garam, dan karbohidrat tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral.
Meskipun bisa menjadi makanan yang menyenangkan pada acara-acara khusus, makanan berminyak dapat berdampak negatif pada tubuh dan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dilansir dari Healthline, berikut 5 dampak negatif makanan berminyak bagi kesehatan.
1. Menyebabkan sakit perut dan diare
Dari berbagai macam kandungan atau zat dalam sebuah makanan, lemak adalah yang paling lambat dicerna. Karena makanan berminyak mengandung lemak dalam jumlah tinggi, Hal tersebut membuat makanan yang dikonsumsi menghabiskan lebih banyak waktu di pencernaan, yang dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.
2. Menyebabkan obesitas
Makanan berminyak dapat menyebabkan penambahan berat badan karena jumlah kalori yang tinggi. Studi observasional menghubungkan asupan tinggi makanan yang digoreng dan cepat saji dengan peningkatan tingkat kenaikan berat badan dan obesitas.
Obesitas sering dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan lainnya, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Makanan berminyak memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan jantung. Misalnya, makanan yang digoreng telah terbukti meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang semuanya berhubungan dengan penyakit jantung.
Selain itu, risiko penyakit jantung terkait dengan seberapa sering Anda makan makanan yang digoreng. Dikutip dari laman HeatlhLine, satu studi menemukan bahwa wanita yang makan 1 porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung 48% lebih tinggi daripada mereka yang hanya makan 1-2 porsi per bulan.
4. Meningkatkan risiko diabetes
Mengonsumsi makanan cepat saji tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan, kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.
Pada akhirnya, faktor-faktor ini meningkatkan risiko diabetes dan sindrom metabolik yakni sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.
5. Memicu timbulnya jerawat
Banyak orang mengaitkan makanan berminyak dengan timbulnya jerawat. Sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi makanan berminyak secara berlebihan meningkatkan risiko kulit berjerawat sebesar 17%. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa pola makan yang buruk dapat memengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara memicu timbulnya jerawat. []
(Fauzi Maulana Rizqi)