5 Cara Memilih Core Stock Investasi Menurut Pengamat Pasar Modal

Biasanya perusahaan core stock kerap menjual sahamnya dengan harga yang premium, tetapi tidak jarang didapati menjualnya dengan harga wajar.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Core stock adalah perusahaan yang memiliki kinerja jangka panjang yang baik dan terdiri dari perusahaan yang mendapatkan market kapitalisasinya di atas 40 triliun, walaupun tidak semuanya. Biasanya perusahaan core stock kerap menjual sahamnya dengan harga yang premium, tetapi tidak jarang didapati menjualnya dengan harga wajar.

Perusahaan core stock bisa menjadi rekomendasi emiten yang kinerjanya konsisten. Namun perlu diperhatikan core stock ini tidak sama dengan perusahaan blue chip. Menurut Rivan Kurniawan, seorang pengamat pasar modal, ada 5 cara memilih core stock untuk berinvestasi jangka panjang, diantaranya:


1. Perhatikan ekuitas merek (brand equity)

Perhatikan minat masyarakat terhadap produk atau jasa dari sebuah perusahaan, seberapa membutuhkannya masyarakat terhadap barang atau jasa itu, dan apakah saat membutuhkannya, masyarakat akan langsung teringat merek dari perusahaan itu atau tidak.

Jika benar demikian, maka perusahaan tersebut mampu mempertahankan keunggulan produknya dan cukup kompetitif untuk melindungi keuntungan jangka panjangnya di pangsa pasar dari perusahaan pesaing.


2. Defensive dan mature

Naik turun harga saham dipengaruhi oleh keadaan pasar. Maka tidak heran saat terjadinya krisis ekonomi seperti yang terjadi pada 1998, harga saham bisa terjun bebas. Perusahaan yang tidak bisa bangkit kembali setelah krisis hanya akan membuat Anda merugi.

Pilihlah perusahaan yang memungkinkan berhasil melewati masa krisis dan menunjukkan pertumbuhan dalam kinerjanya. Perusahaan yang masuk ke dalam tahap matang (mature), kinerjanya tidak terlalu berfluktuasi. Dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan mengalami pertumbuhan laba.


3. Gross Profit Margin yang tinggi

High Gross Profit Margin didapatkan dari pendapatan yang dikurangi dengan beban pokok penjualan. Perusahaan yang mampu mempertahankan keunggulan produk dari pesaingnya atau nilai economic moat-nya besar biasanya memiliki GPM yang tinggi.

GPM yang tinggi menandakan perusahaan dapat menjual barang atau jasa perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dibanding pesaingnya yakni di atas 30%.


4. Capital expend yang rendah

Biasanya perusahaan yang barang atau jasanya diminati dan dibutuhkan tidak membutuhkan capital expend yang besar, sehingga modal perusahaan pun dapat terus bertambah. Dengan demikian, memungkinkan perusahaan mencetak laba yang lebih besar dan bisa dialokasikan untuk menumbuhkan laba atau working capitalnya.


5. Corporate Governance yang baik

Perusahaan yang dijalankan oleh manajemen yang berkredibilitas dan terintegritas adalah kunci penting perusahaan dapat terus bertumbuh.

Jika manajemen yang menjalankan perusahaan tersebut tidak jujur, maka cepat atau lambat kinerja perusahaan akan menurun walaupun barang atau jasa yang dijual sangat diminati. Para pemangku kepentingan serta pemegang saham pun akan dirugikan. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga 

Berita terkait
Mengenal KSEI dan Perannya dalam Pasar Modal
Tugas KSEI sendiri adalah untuk menyediakan jasa kustodian dan penyelesaian efek esuai dengan aturan yang berlaku secara efisien dan teratur.
Instrumen Pasar Modal dan Manfaatnya
Pasar modal memiliki manfaat bagi emiten maupun para investor
Mengenal Lebih Jauh Tentang Saham Gocap di Pasar Modal
Bisa dikatakan saham gocap adalah saham dengan harga Rp50 per lembar saham atau batas paling bawah harga saham yang ditransaksikan.
0
5 Tips Memulai Profesi Menjadi Agen Properti
Usaha ini, menarik minat mereka yang biasa terjun di dunia jasa. Sebab, sesuai aturan, komisi agen properti sangat lumayan.