5 Alasan Memilih Obligasi Sebagai Investasi

Untuk periode tertentu, Anda akan mendapatkan pembayaran bunga secara reguler dan di akhir masa jatuh tempo, Anda akan mendapatkan kembali modal.
Obligasi (Foto:Tagar/Pexels)

Jakarta - Investasi di obligasi adalah pilihan tepat bagi pemilik modal yang ingin dananya tetap tumbuh, dan memberikan hasil investasi yang konsisten. Dengan membeli obligasi, berarti Anda meminjamkan uang kepada pemerintah atau sebuah perusahaan.

Untuk periode tertentu, Anda akan mendapatkan pembayaran bunga secara reguler dan di akhir masa jatuh tempo, Anda akan mendapatkan kembali modal Anda. 

Obligasi yang diterbitkan pemerintah cenderung memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan swasta. selain itu kepastian fundamental ditopang APBN,sehingga dinilai lebih menggiurkan oleh sebagian pihak dibandingkan obligasi swasta.

Salah satu alasan utama menjadikan obligasi sebagai investasi karena risiko yang dimiliki obligasi kecil dibanding dengan investasi di pasar saham. Untuk lebih jelasnya, yuk simak 5 alasan-alasan memilih berinvestasi di obligasi.

1. Menerima pendapatan stabil dari pembayaran bunga dan adanya potensi keuntungan dari kenaikan nilai investasi dari harga pembelian

Penting bagi beberapa investor untuk mendapatkan return secara reguler. Terlebih lagi, hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang sudah pensiun atau bagi mereka yang ingin menambahkan penghasilan bulanan dengan pendapatan dari uang simpanannya.

Anda akan mendapatkan return yang konsisten apabila Anda berinvestasi di obligasi. Anda tahu secara pasti berapa banyak return yang akan diperoleh dan tanggal diterimanya. Jika Anda mencari stabilitas, maka sangat susah untuk mencari saingan dari obligasi.


2. Akses dana Anda berdasarkan rencana keuangan Anda.

Likuiditas adalah salah satu pertimbangan utama bagi banyak investor. Kemampuan untuk mengakses dana sewaktu-waktu bisa menjadi salah satu faktor penentu ketika memilih produk investasi. 

Meskipun Anda bisa menjual saham dan menerima hasil penjualan saham dalam beberapa hari, investasi saham masih memiliki satu kekurangan yang melekat. Pasar mungkin sedang mengalami depresi ketika Anda membutuhkan uang. Menjual saham ketika Anda rugi, bukanlah sebuah ide yang baik.


3. Mempertahankan modal Anda

Dalam berinvestasi, Anda akan tiba pada saat dimana Anda akan sangat fokus untuk menjaga keutuhan modal. Mungkin saja, saat itu Anda sedang mendekati usia pensiun atau portofolio investasi Anda telah mengalami kerugian.

Beberapa obligasi, seperti surat utang negara, bisa membantu Anda melindungi modal tersebut. Akan ada perasaan tenang yang tercipta ketika tahu bahwa modal Anda tetap aman pada saat pasar bergejolak.


4. Membantu mendiversifikasi portofolio Anda

Kesuksesan strategi dari investasi Anda akan secara signifikan bergantung pada alokasi aset Anda. Jangan membuat kesalahan dengan hanya berinvestasi pada satu jenis aset.

Pasar saham mungkin menawarkan return yang menarik. Namun ingat, pasar saham itu sangat cepat berubah. Sangat wajar kalau modal awal Anda bisa berkurang sebanyak 10% atau bahkan lebih ketika pasar anjlok. 

Investasi di obligasi berpotensi membantu menstabilkan portofolio Anda. Investasi obligasi menyediakan aliran pendapatan secara reguler, sebuah persyaratan penting bagi banyak investor yang lebih senior.


5. Menyimpan uang Anda di obligasi lebih baik daripada menyimpan di Bank

Beberapa investor membuat kesalahan dengan menyimpan dana yang besar di deposito berjangka di bank. Mengapa mereka melakukan hal ini? Kebanyakan, mereka mencari beberapa hal di bawah ini:

  • Keamanan - mereka tidak mau mengambil risiko sedikitpun.
  • Likuiditas - mereka ingin dapat mengakses dana mereka secepatnya.


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Indah Kiat Terbitkan Obligasi Rp 3,55 T, Cek Jadwalnya
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) akan melakukan penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 senilai Rp 3,55 triliun.
Volkswagen Tanam Modal dalam Dana Transformasi Energi
Volkswagen perluas strategi ramah lingkungan dengan berinvestasi melalui penanaman modal pada perusahaan teknologi di bidang transformasi energi
Modal Nekat? Berikut Tips Bermain Saham Gorengan
Saham gorengan juga tidak cocok dijadikan investasi jangka panjang karena harganya yang bisa saja turun secara drastis.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.