Jakarta – Sehari setelah menyatakan varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di India sebagai salah satu perhatian global, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada Rabu, 12 Mei 2021, mengumumkan bahwa varian tersebut telah menyebar ke 49 negara.
Kekhawatiran WHO tentang varian B.1.617 itu muncul sementara India mencatat 4.205 kematian harian akibat Covid-19, rekor baru dalam satu hari yang menambah jumlah kematian keseluruhan akibat pandemi di negara Asia Selatan itu melewati angka 250.000. Jumlah total infeksi Covid-19 yang terkonfirmasi di India sekarang di atas 23 juta setelah kementerian kesehatan melaporkan 348.421 kasus baru pada hari Rabu, 12 Mei 2021.
Mayat-mayat tampak mengambang di Sungai Gangga di Uttar Pradesh, India, Selasa, 11 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP).
Lonjakan infeksi baru di negara terpadat kedua di dunia itu telah menciptakan bencana kemanusiaan di sana, dengan semua rumah sakit yang terisi penuh dan kekurangan oksigen yang akut untuk merawat pasien, dan sejumlah krematorium darurat berpacu mengkremasi korban meninggal. Para ahli percaya angka kematian korban Covid-19 sebenarnya jauh lebih tinggi daripada angka resmi.
Situasi berubah menjadi meresahkan minggu ini setelah lebih dari 100 mayat ditemukan mengambang di Sungai Gangga. Foto-foto mayat mengambang di sungai itu memicu kemarahan dan spekulasi bahwa mereka meninggal karena Covid-19.
Anggota keluarga pasien Covid-19 menunggu untuk mengisi tabung kosong mereka dengan oksigen medis di luar pusat pengisian oksigen, karena permintaan gas meningkat karena lonjakan kasus virus corona, di Kanpur (Foto: indiatvnews.com/PTI)Pihak berwenang belum memastikan penyebab kematian mereka, tetapi sebagian ahli medis telah menyuarakan keprihatinan bahwa virus corona dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi (lt/em)/voaindonesia.com. []
