45 Nyawa di Tegal Melayang di Perlintasan Kereta Api

Sebanyak 45 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api sebidang di wilayah Daerah Operasional 3 Cirebon.
Petugas PT KAI, kepolisian, Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja memberikan sosialisasi kepada pengendara yang melintas di perlintasan kereta sebidang untuk mencegah terjadinya kecelakaan di Tirus, Kota Tegal, Selasa 17 September 2019. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - Sebanyak 45 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api (KA) sebidang di wilayah Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon selama delapan bulan terakhir. Penyebab kecelakaan mayoritas karena pengendara mengabaikan rambu-rambu peringatan.

Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arif mengungkapkan, sejak Januari hingga September 2019, terjadi 47 kecelakaan di perlintasan sebidang baik perlintasan resmi maupun liar.

"Jumlah korban meninggal 45‎ orang," kata Luqman di sela sosialisasi keselamatan lalu lintas di pelintasan KA Tirus, Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Selasa 17 September 2019.

Luqman mengatakan, jumlah kecelakaan tersebut tergolong masih tinggi dan meningkat dibandingkan ‎periode yang sama pada tahun lalu.

"Periode yang sama tahun lalu ada 37 kecelakaan di perlintasan kereta sebidang," ungkapnya.

Menurut dia, penyebab terjadinya kecelakaan mayoritas karena pengendara tetap nekat melintasi rel meski sudah ada peringatan datangnya kereta melalui sirine dan rambu-rambu yang terpasang.

Untuk mengurangi kecelakaan kami juga melakukan langkah penutupan perlintasan yang tidak resmi

"Karena itu kami PT KAI bersama instansi-instansi terkait terus melakukan sosialisasi keselamatan kepada pengendara di perlintasan sebidang," katanya.

‎Dengan sosialisasi tersebut diharapkan kesadaran masyarakat untuk mentaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang semakin meningkat sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan.

"Pelanggaran lalu lintas di perlintasan sebidang tidak saja merugikan pengendara tapi juga perjalanan kereta api," tandas Luqman.

‎Sosialisasi, Luqman berujar, digelar di enam titik perlintasan sebidang yang berada di wilayah Kota Tegal, Kota dan Kabupaten Cirebon, serta Indramayu. Sosialiasi selama dua hari itu melibatkan kepolisian, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, dan komunitas pecinta kereta api

"Kami sosialiasikan agar pengendara mentaati rambu-rambu yang ada. Ketika sudah ada rambu kereta akan melintas, harus berhenti," katanya.

Luqman menyebutkan, di Daop 3 Cirebon terdapat 71 perlintasan sebidang yang dijaga, 92 perlintasan sebidang tidak dijaga, dan 11 perlintasan liar. Lokasinya berada di sepanjang jalur KA mulai dari Brebes-Tanjungrasa dan Cirebon Prujakan-Songgom.

"Selain sosialisasi, untuk mengurangi kecelakaan kami juga melakukan langkah penutupan perlintasan yang tidak resmi walaupun keberadaan perlintasan sebidang sebenarnya bukan tanggung jawab PT KAI. Dari 2018 sampai Agustus 2019 sudah 63 perlintasan liar yang ditutup," bebernya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal, Herviyanto, mengatakan, seluruh perlintasan KA sebidang di Kota Bahari sudah berpalang pintu dan dijaga petugas.

"Ada 13 perlintasan. Petugas penjaganya 93 orang dan harapannya bisa ditambah untuk semakin meningkatkan keselamatan di perlintasan," ujar Harviyanto.‎ []

Berita terkait
Suara Knalpot Motor Pemicu Tawuran Antar Geng di Tegal
Ada lima pelaku tawuran diamankan polisi. Terhadap mereka masih dilakukan pemeriksaan.
‎Viral, Video Tawuran antar Geng Remaja di Tegal
Saat tawuran terjadi, salah satu pelaku bahkan sempat merekam aksinya.
Tawuran antar Geng di Tegal, Perang Senjata Tajam
Tawuran antar kelompok ‎remaja terjadi di Jalan Kapten Sudibyo, Kelurahan Debong Kulon, Kecamatan Tegal, Kota Tegal.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi