45 Desa di Pacitan Alami Kekeringan

Empat puluh lima desa di Pacitan alami kekeringan. Pemkab Pacitan tetapkan status siaga kekeringan disana.
Kepala BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo saat dimintai keterangan. (Foto: Antara/Destyan H. Sujarwoko)

Jakarta - Empat puluh lima desa di Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur, menetapkan status siaga kekeringan di beberapa desa yang tersebar di 12 kecamatan disana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo mengatakan, status siaga berlaku selama tiga bulan, yakni mulai Juni hingga September 2019.

"Status siaga ini akan kami evakuasi sembari melihat perkembangan ke depan," Kata Didik di Pacitan, Jumat, 27 Juni 2019, seperti dilansir dari Antara.

BPBD memperkirakan kekeringan tahun ini akan lebih parah dibanding tahun lalu. Selama tahun 2018, kekeringan di Pacitan hanya terjadi di 25 desa (catatan BPBD).

Sejauh ini kami sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke 15 desa yang terdampak.

Kemarau yang datang lebih awal pada tahun ini mengakibatkan bencana kemarau meluas di Kabupaten kelahiran Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Sejauh ini kami sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke 15 desa yang terdampak," ujarnya.

Didik juga menyatakan selama masa siaga, Pemkab Pacitan melalui BPBD setempat telah menyiapkan dana dan bantuan berupa penyaluran air bersih sampai 240 truk tangki.

Saat ini BPBD Pacitan telah menyiapkan persediaan pasokan air yang mencukupi. Jika terjadi kekurangan, Didik yakin masih banyak pihak, baik pemerintah dan swasta, yang dengan senang hati membantu menyalurkan bantuan air bersih.

Beberapa jajaran mulai melaksanakan bantuan terhadap bencana kekeringan tersebut. Salah satunya adalah Polres Pacitan yang beberapa kali meminta bantuan truk tangki air milik BPBD, untuk kemudian menyalurkannya kepada masyarakat. Kepolisian setempat mengeluarkan biayanya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.