44 Petugas Medis Jakarta Positif Terinfeksi Corona

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan jumlah timnya yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) menjadi 44.
Ilustrasi simulasi perawatan PDP kasus virus corona di ruang isolasi rumah sakit di Semarang. Satu PDP di RS Soedjono Magelang meninggal dunia. Belum bisa dipastikan positif atau negatif corona karena masih menunggu hasil uji laboratorium. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan jumlah timnya yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) bertambah 2 orang. Dengan demikian jumlahnya menjadi 44 orang dari total Senin, 23 Maret 2020, sebanyak 42 petugas kesehatan.

“Sampai dengan sekarang tim kesehatan yang terindikasi Covid-19 ada 44 orang,” kata Widyastuti dalam jumpa pers di Balai Kota Jakarta, Selasa 24 Maret 2020.

444 masih dipantau, sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau

Baca juga: Dari Jakarta, Satu ASN Pemprov Bali Positif Corona

Dia melanjutkan, total per Selasa, 24 Maret 2020, virus asal Wuhan China itu telah menyerang 427 orang di Jakarta dan mengakibatkan 32 orang meninggal dunia. Sementara orang yang dirawat hingga kini mencapai 266 dan 106 orang sedang menjalani karantina mandiri.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di Jakarta berjumlah 800. 529 jika diakumulasi sejak awal Maret 2020. 271 di antaranya sudah pulang setelah dinyatakan sehat.

“Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) total jumlah yang kita pantau sampai sekarang sejak awal Maret, 1.730 (jiwa). 444 masih dipantau, sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau,” tuturnya.

Kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu tenaga kesehatan di Jakarta dengan 40 ribu alat pelindung diri (ADP). Alat ini berupa disposable protective coverall yang merupakan pakaian penutup petugas dari kepala hingga kaki.

Baca juga: 100 Ribu Alat Tes Cepat Virus Corona Tiba di Jakarta

Kadinkes mengatakan petugas kesehatan di Jakarta membutuhkan seribu alat pelindung diri setiap harinya. Angka ini kemungkinan bakal bertambah, mengingat kasus corona di Jakarta kian meningkat.

"Awal-awal ini kami bisa butuh seribu per hari tetapi melihat kasus yang semakin meningkat tentunya bisa lebih dari itu," katanya.

Dia menerangkan, ADP hanya digunakan sekali pakai. Oleh karena itu, harus ada penanangan limbah ADP setelah digunakan.

Selain penanganan limbah bekas ADP, prosedur penggunaan ADP juga perlu diperhatikan pengguna. Hal ini untuk mencegah penularan virus dari pasien ke petugas kesehatan.

"Kami sudah ada SOP cara pemakaian dan cara melepas karena kalau melepasnya tidak urut nanti membahayakan bagi petugas, sehingga cara lepas pun harus ada urutannya," tuturnya. []

Berita terkait
Bayang-bayang Corona di Stasiun Manggarai Jakarta
Sejam lebih Winarso duduk di seberang jalan Stasiun Manggarai Jakarta, tapi ponselnya tak kunjung berbunyi. Semua ini karena bayang-bayang corona.
Anies Baswedan Ancam Bubarkan Tongkrongan di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan menindak tegas orang yang masih nekat nongkrong di Jakarta hingga larut malam, demi cegah corona.
Petugas Medis Jakarta Butuh 1000 ADP Corona per Hari
Petugas medis di Jakarta membutuhkan 1000 alat pelindung diri (ADP) setiap harinya untuk mengatasi virus corona.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).