400 Juta Warga Terdampak Kuburan Dangkal di Sungai Gangga

Tsunami Covid-19 di India: Bagaimana kuburan dangkal di bantaran Sungai Gangga ancam penghidupan 400 juta warga
Kuburan warga di bantaran Sungai Gangga, India, yang diduga meninggal akibat Covid-19 (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Oleh: Rupa Jha - BBC News, New Delhi

Pandemi Covid-19 berpotensi memperburuk masalah pencemaran di Sungai Gangga, India, yang menjadi sumber penghidupan bagi jutaan orang.

Selama pandemi yang telah berkembang menjadi krisis di India dan menewaskan ratusan ribu jiwa, banyak warga memakamkan kerabat mereka di kuburan-kuburan dangkal di tepi Sungai Gangga di Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh.

Namun ada kekhawatiran bahwa pada musim hujan, kuburan-kuburan tersebut akan membahayakan kesehatan warga dan menciptakan masalah lingkungan yang serius.

Data satelit menunjukkan bahwa di wilayah tersebut pada musim hujan tahun lalu, gundukan pasir tenggelam oleh air Sungai Gangga yang meluap.

Para pakar lingkungan mengatakan tinggal tunggu waktu sampai bencana terjadi.

"Saat hujan turun, pasir akan terkikis. Jenazah-jenazah akan tersingkap dan hanyut ke arus utama sungai, dan di sana akan terjadi pembusukan," kata pakar lingkungan, Profesor NB Singh.

"Selain itu, ini adalah sungai, airnya digunakan untuk irigasi. Airnya digunakan untuk minum. Airnya digunakan untuk keperluan komersial lainnya, seperti memancing.

Bagaimana hewan-hewan air bisa bertahan hidup?"

Sebelum krisis terbaru ini, Gangga sudah menjadi salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Sekitar tiga miliar liter limbah mengalir ke sungai tersebut setiap hari.

Kendati demikian, lebih dari 400 juta orang bergantung pada Sungai Gangga untuk mata pencaharian mereka.

Kuburan dangkal di bantaran Sungai GanggaKuburan dangkal di bantaran Sungai Gangga, banyak di antaranya adalah warga yang meninggal akibat Covid-19 (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

"Tanpa Sungai Gangga, percayalah, negeri ini akan hancur," kata Gopal Tyagi, seorang pendeta Hindu.

"Baik itu saya, pemilik perahu, pedagang bunga, pedagang susu, atau petani, kelangsungan hidup banyak orang dan bahkan pabrik-pabrik bergantung pada Gangga. Semuanya akan berhenti kalau Gangga musnah."

Janji-janji untuk membersihkan sungai Gangga sering disuarakan, namun tidak banyak yang telah dicapai.

Sebagian orang berpikir sungai tersebut seharusnya dilindungi, namun pemerintah setempat mengatakan ini kondisi yang tidak biasa.

Seorang laki-laki di India berdoa di Sungai GanggaSeorang laki-laki di India berdoa di Sungai Gangga (Foto: bbc.com/indonesia)

"Situasinya sangat sulit selama pandemi dan ada begitu banyak ketakutan. Kami kekurangan fasilitas," kata Abhilasha Gupta, wali kota Prayagraj.

"Orang-orang tidak punya cukup kayu untuk kremasi, jadi mereka menggali kuburan dangkal di pasir."

Dalam upaya mencegah bencana lingkungan, pemerintah memindahkan kuburan-kuburan ke tempat yang jauh dari sungai dengan menggunakan alat penggali.

Pandemi Covid-19 telah kembali menyoroti ancaman lingkungan terhadap sungai yang dianggap suci ini.

Namun, perlu lebih dari keyakinan untuk melindungi masa depan Sungai Gangga (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Sungai Gangga Kini Jadi Kuburan Massal Korban Covid-19
Sungai (suci) Gangga kini jadi kuburan massal karena banyak korban Covid-19 dikuburka di pasri tepi sungai atau dihanyutkan, mengapa bisa terjadi?
Mayat di Sungai Gangga Berapa Kematian Covid-19 di India
Penemuan mayat-mayat di Sungai Gangga, timbulkan pertanyaan jumlah kematian karena Covid-19 di India
Jenazah Korban Covid-19 India Ditemukan di Sungai Gangga
Lonjakan kasus corona dan biaya kremasi yang tinggi telah menyebabkan beberapa orang membuang jenazah kerabatnya di sungai