4 Warung dan Rumah, Ludes Terbakar di Siantar

Sebanyak dua unit rumah dan dua unit warung bambu habis dilalap si jago merah di Pematangsiantar.
Rumah warga yang hangus terbakar di Jalan Kartini, Kota Pematangsiantar, Sabtu 6 Juli 2019. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Pematangsiantar - Sebanyak dua unit rumah dan dua unit warung bambu habis dilalap si jago merah di Jalan Kartini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu 6 Juli 2019 sekitar pukul 15.30 WIB.

Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Pematangsiantar dan satu unit pemadam kebakaran dari PT STTC tiba di lokasi kejadian. Butuh waktu satu jam bagi petugas untuk memadamkan api.

Diduga api berasal dari rumah milik Rita Sembiring, 47 tahun. Karena menurut pengakuan anaknya, Tama, 14 tahun, yang saat itu sedang berada di dalam rumah, api berasal dari kamar neneknya

"Tadi aku ada lihat asap di dalam kamar, rupanya kulihat sudah besar api menyambar. Terus kupanggil Mamakku. Lihatlah Mak, rumah kita sudah habis, baru hitungan menit. Belum lagi kuselamatkan barang-barang kita ini," katanya sambil menangis.

Menurut keterangan Putra, warga di lokasi, sebelumnya tidak mengetahui bahwa yang terbakar adalah rumah. Namun, dia juga sempat melihat seorang laki-laki mengejar wanita dengan nada ancaman.

"Kukira tadi bakar sampah, Bang. Tapi sewaktu kudekati, rupanya rumah itu yang terbakar. Sempat juga kulihat pemilik rumah kejar-kejaran. Nggak tahu lah aku apa yang dipermasalahkan orang itu tadi. Kudengar dia memanggil si Ane. 'Sini kau Ane, kumatikan kau nanti'," kata Putra di lokasi kejadian.

Pantauan Tagar di lokasi, empat orang perempuan sedang menangis histeris. Diketahui mereka anak kost yang tinggal di rumah tersebut. Dua di antaranya mahasiswi AMIK dan dua lagi sedang praktik kuliah lapangan. 

"Kami dari Perdagangan. Di Siantar hanya PKL di kejaksaan. Kalau kakak yang dua ini kuliah di AMIK," kata Ajeng, 15 tahun.

Banyak yang tinggal di rumah itu. Laptop kakak juga di situ, karena dalam laptop itu semua berkas-berkasnya untuk kuliah

Ajeng mengatakan, pada saat kejadian dia dan temannya sedang tidur siang di rumah itu. Namun, karena adanya telepon dan teriakan orang-orang, mereka pun terbangun dan berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api.

"Kami tadi pas tidur di dalam, Bang. Rupanya ada telepon masuk, sesudah itu ada lagi yang teriak kebakaran. Rupanya betul, api itu dari rumah sebelah duluan, terus merembes ke mari," katanya menunjuk rumah kost mereka.

Akibat kebakaran itu barang-barang berharga milik mereka tidak dapat diselamatkan. Termasuk laptop berisi bahan kuliahnya.

"Banyak yang tinggal di rumah itu, Bang. Laptop kakak juga di situ, karena dalam laptop itu semua berkas-berkasnya untuk kuliah," terangnya.

Hajah Nurliana, 64 tahun, juga harus kehilangan rumah dan warung bambu miliknya. Menurut dia, ketika kejadian sudah berupaya untuk memadamkan api dengan air seadanya. Tetapi tidak kunjung padam sampai seluruh tempat itu rata dengan tanah.

"Gak tau kenapa itu, ini juga yang datangnya tamu kami dari Pekanbaru, kami pun gak tau. Jadi pas mau memasak air panas, rupanya ada yang teriak. Bu api Bu, rupanya gak ada orang yang punya rumah. Langsung lah suami ambil air, disiram rupanya sudah gak bisa. Besar kali apinya," katanya seraya menangis.

Penyebab terbakarnya rumah dan warung itu diduga akibat korsleting listrik. Namun, terkait kejadian itu belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.