4 Tanda Franchise Masih Belum Siap untuk Bisnis Kamu

Berikut 4 tanda sistem franchise masih belum siap untuk Rumah Makan Anda, sehingga dapat menjadi pertimbangan dan menjadi catatan Anda.
Ilustrasi (Foto: Tagar/Pexels)

Jakarta - Bisnis franchise alias waralaba bukanlah sesuatu yang baru. Sistem franchise sudah menjalar ke hampir seluruh sektor industri, mulai dari otomotif, restoran, hingga perumahan. 

Membangun usaha franchise bisa menjadi pilihan yang lebih mudah untuk mengembangkan bisnis. Brand Anda bisa berada di mana-mana, meski Anda tidak harus mengeluarkan uang sendiri untuk membangun kantor cabang.

Namun, Anda sebaiknya perlu mengetahui kapan waktu yang tepat atau tanda kapan Anda membuka atau menunda pembukaan franchise rumah makan Anda, untuk bisnis Anda.

Berikut 4 tanda sistem franchise masih belum siap untuk Rumah Makan Anda, sehingga dapat menjadi pertimbangan dan menjadi catatan Anda.


Mengenal Franchise Secara Singkat

Franchise atau waralaba merupakan cara berbisnis untuk memperoleh hak terhadap merek dagang, produk yang sama dari bisnis yang sudah ada, dan bahan baku untuk memasarkan produk tersebut. Hal ini dengan menerapkan kesepakatan dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dari owner bisnis tersebut.

Perjanjian dengan pemilik franchise biasanya memuat berbagai informasi seperti hal-hal teknis dan royalty fee yang wajib diberikan penerima kepada pemberi franchise. Namun, selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan pengurusan izin franchise lainnya yang harus dilakukan.

Namun, muncul sebuah pertanyaan di benak Anda, “Apakah sistem franchise cocok untuk usaha Anda?” Berikut adalah beberapa tanda bahaya bahwa rumah makan Anda tidak/belum siap untuk menjadi franchise:


1. Tidak Memiliki Prototipe yang Terbukti

Ed Teixeira, mantan eksekutif franchisor dan franchisee dengan 40 tahun pengalaman waralaba menyatakan bahwa dalam bisnis waralaba yang sudah ada, prinsip utama yang digunakan dalam mengembangkan waralaba adalah memiliki operasi yang menguntungkan.

Dalam hal ini, pemilik waralaba pemula harus mengidentifikasi mengapa bisnisnya tidak menguntungkan dan memperbaiki situasi sebelum mengharapkan pemegang waralaba baru untuk memecahkan masalah.

Rumah makan Anda harus memiliki metode yang terbukti bersama dengan hasil penjualan yang dapat diukur. Setiap sistem dalam operasi Anda, mulai dari resep hingga pemasaran, Anda perlu mendokumentasikan dan dapat ‘diajarkan’.


2. Menu yang Anda Punya Terlalu Rumit

Perlu diingat bahwa tidak semua calon franchisee memiliki latar belakang di bidang masak-memasak. Selain itu, mereka tidak melihat fakta siapa yang membangun franchise tersebut.

Namun, mereka mencari sebuah sistem usaha yang sederhana, mudah dijalankan, dan tidak memerlukan keahlian khusus. Tidak ada masalah dengan menu yang unik dan berkualitas. Hal itu baik tentunya.

Makanan yang inovatif dan lezat adalah salah satu poin pembeda yang memang mesti diciptakan setiap rumah makan. Namun dalam sistem franchise, Anda harus bisa menciptakan menu yang bisa ditiru dan disajikan dengan cara yang sama kepada konsumen di setiap daerah operasi. Menu Anda harus sederhana dan bebas dari segala macam kerumitan, sekaligus menguntungkan tentunya.


3. Tidak Memiliki Spesifikasi Konsep

Ketika pelanggan masuk ke rumah makan waralaba yang sukses, biasanya terdapat sebuah tema ataupun suara lagu atau ucapan sebagai ciri khas. Oleh karena itu, Anda setidaknya perlu memiliki konsep baik dalam layanan Anda, dekorasi, musik dan sebuah pesan atau nilai.

Merek rumah makan yang kreatif dan mencolok dapat menarik bagi konsumen dan menarik berbagai pihak yang ingin berinvestasi pada waralaba Anda. itulah sebabnya meskipun beberapa rumah makan mungkin menjual masakan serupa, merek waralaba yang sukses melakukannya dengan sentuhan baru dan lingkungan yang menarik.


4. Tidak Memiliki Modal yang Cukup

Anda tidak membutuhkan uang untuk menyewa gedung baru atau menggaji karyawan tambahan. Namun, Anda membutuhkan uang untuk meluncurkan brand franchise tersebut. 

Sayangnya, banyak calon franchisee yang mengabaikan besaran biaya untuk meluncurkan nama sebuah brand baru. Perlu diingat bahwa dunia franchise telah dipenuhi banyak pelaku. Anda harus bisa menarik perhatian khalayak, dan ini pastinya membutuhkan modal.

Jadi, cobalah meninjau kembali kondisi perusahaan Anda. Jika Anda masih mengalami masalah-masalah di atas, sistem franchise mungkin belum menjadi pilihan yang tepat untuk anda.[]


(Farhan Ramadhan)

Baca Juga:

Berita terkait
IFRA Membuka Luas Peluang Bisnis Waralaba dan Lisensi di Akhir Tahun
Dyandra Promosindo bersama dengan Asosiasi Franchise (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) memperpanjang IFRA Hybrid Business Expo.
IFRA Virtual Platform Fasilitasi Waralaba dan Lisensi
Pameran selama 3 hari tersebut, disambut baik oleh antusiasme masyarakat yang ingin mencari peluang usaha pada industri waralaba dan lisensi.
IFRA Optimis Target Transaksi hingga Rp500 Miliar
Hal ini dilakukan dengan menghubungkan ribuan pemilik bisnis waralaba dan investor.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia