Jakarta - Asersi manajemen mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun istilah ini sangat erat kaitannya dengan audit laporan keuangan. Jika Anda sedang mempelajari ilmu manajemen khususnya laporan keuangan.
Definisi asersi manajemen adalah penilaian terhadap kewajaran laporan keuangan yang manajemen perusahaan buat. Bisa dikatakan asersi manajemen merupakan pernyataan informatif tentang manajemen yang terletak di laporan keuangan.
Pernyataan tersebut yaitu bentuk pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam manajemen bersangkutan. Dalam banyak kondisi, asersi atau pernyataan manajemen hanya memiliki sifat implisit.
Sebenarnya, penggunaan asersi ditujukan dari pihak pertama, agar dapat digunakan pihak eksternal manajemen. Pernyataan mengenai asersi akan dilihat kesesuaiannya berdasarkan prinsip yang berlaku.
Jika menggunakan asersi manajemen dalam pembuktian audit, maka Anda membutuhkan auditor berpengalaman.
Hubungan asersi dan prosedur audit yaitu asersi manajemen dibutuhkan untuk memulai tahapan audit laporan keuangan.
1. Menerima perikatan audit
Perikatan merupakan kesepakatan antara pihak auditor serta perusahaan yang biasa diwakili manajemen, perikatan ditandai dengan surat perikatan audit. Jadi, manajemen maupun klien memberikan audit laporan keuangan ke auditor.
Setelah itu, auditor menyanggupi pengerjaan audit laporan keuangan sesuai kompetensinya. Auditor yang menerima pengerjaan tersebut harus mempertimbangkan integritas manajemen, kompetensi serta kemampuan profesional, identifikasi risiko, dan menilai independensi.
2. Merencanakan proses audit
Dalam perencanaan audit, auditor perlu melakukan beberapa hal seperti memahami bisnis maupun industri klien, menentukan materialitas, menjalankan prosedur analitik. Selain itu, tetapkan risiko audit, risiko bawaan, pahami struktur pengendalian intern, serta kembangkan rencana audit maupun program audit.
Namun, pada praktiknya tidak seringkas itu, karena dalam kegiatan perencanaan proses audit, ada bagian lain yang perlu dikerjakan lagi.
3. Melaksanakan uji audit
Setelah perencanaan audit dibuat, maka langkah selanjutnya adalah pengujian audit. Jadi, auditor akan menerapkan uji analitik, pengujian pengendalian serta pengujian substantif.
Pengujian analitik yaitu auditor mempelajari data-data serta informasi bisnis klien, setelah itu membandingkannya dengan data dan informasi lain. Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang bertujuan untuk melaksanakan verifikasi efektivitas pengendalian internal manajemen atau klien.
Sementara, pengujian substantif adalah prosedur audit yang bertujuan menemukan kesalahan yang berdampak langsung pada laporan keuangan.
4. Pelaporan audit
Laporan audit adalah hasil dari pekerjaan audit, sekaligus akhir dari tahap pengauditan laporan keuangan. Dalam laporan audit mencakup objek audit, lingkup audit, tujuan audit, jasa yang diberikan, hasil audit, rekomendasi, dan sebagainya.
Membuktikan hak kepemilikan aktiva klien perusahaan seperti, kendaraan serta bukti STNK, aset tetap (tanah dan bangunan) beserta surat jual beli tanah, dan sertifikat tanah yang dilengkapi bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan. []
(Sri Wahyuni Sitorus)
Baca Juga:
- Penasaran? Yuk Intip Portfolio Saham Lo Kheng Hong
- Cara Menghitung Harga Saham Per Lembar
- Apa Itu Saham? Bagaimana Cara Kerjanya?
- Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Ingin Jual 10 % Kepemilikannya