4 Saham Blue Chip yang Menjadi Market Leader

Ada banyak perusahaan yang tergolong dalam blue chip, diantaranya BBRI, BBCA, BMRI, UNVR, TLKM, dan sebagainya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Untuk Anda calon investor yang berniat untuk berinvestasi saham, Anda harus pintar-pintar dalam memilih jenis saham mana yang akan dibeli. Jika ingin resiko investasi yang lebih aman dan jauh dari resiko, Anda bisa membeli saham-saham blue chip yang memang sudah dijamin dan terpercaya.

Saham blue chip sendiri merupakan saham dari perusahaan yang mempunyai reputasi nasional, baik dari segi kualitas, kehandalan, dan kemampuan untuk beroperasi yang cukup menguntungkan dalam berbagai kondisi ekonomi dengan kondisi baik maupun buruk. Ada banyak perusahaan yang tergolong dalam blue chip, seperti BBRI, BBCA, BMRI, UNVR, TLKM, dan masih banyak lainnya.

Berikut ini saham blue chip yang menjadi market leader di Indonesia.


1. UNVR

UNVR merupakan kode saham untuk PT Unilever Indonesia Tbk. Saham ini sudah sangat familiar di kalangan para investor. Banyak produk Unilever yang digunakan sehari hari yang membuatnya cukup memonopoli pasar. Selain itu kinerja keuangan unilever juga membuatnya pantas masuk sebagai saham blue chip dan menjadi market leader. Keuntungan dari perusahaan ini sendiri mencapai 9 triliun pada tahun 2018. Berkat pengelolaannya yang efisien, UNILEVER tak membutuhkan injeksi modal sehingga profit dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Perusahaan dengan aset yang cukup besar ini juga hampir tidak mempunyai hutang di bank.


2. BBCA

BBCA merupakan kode saham dari PT Bank Central Asia Tbk. Perusahaan ini menjadi saham kapitalisasi terbesar yang ada di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019. Hingga saat ini, BCA menjadi bank terbaik di Indonesia yang menghasilkan banyak profit. Pertumbuhan kredit BCA juga cukup konsisten dalam bidang perbankan. Selain itu, Return on Assets (ROA) dari bank BCA adalah yang paling tinggi diantara bank lain yang ada di kelasnya dan tingkat kredit macet juga terbilang rendah.


3. BBRI

PT Bank BRI (Bank Rakayat Indonesia) juga termasuk sebagai salah satu jenis saham Bue Chip. Bahkan Profit dari Bank BRI adalah probit terbesar yang ada di Indonesia. Bank BRI lebih memfokuskan kepada kredit usaha mikro, kecil, hingga menengah yang mana adalah mayoritas dari pasar pinjaman Indonesia. Dengan usia perusahaan yang telah lebih dari 100 tahun, bisa dikatakan Bank BRI memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan kemampuannya dalam manajemen kredit UMKM yang sulit dilawan kompetitor lainnya.


4. TLKM

Telkom merupakan salah satu perusahaan yang bergerak sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini cukup unggul dalam jaringan bahkan hingga ke pelosok serta memiliki jumlah pelanggan terbesar yang bahkan tidak bisa disaingi oleh kompetitor lainnya. Telkom juga rajin membagikan dividen kepada para pemegang saham, bahkan pada tahun 2018 mereka membagikan hingga 16.2 triliun atau sekitar 90% profit untuk membayar dividen. Telkom juga memiliki profit margin teratas diantara kompetitor lainnya serta mencatat penghasilan rata-rata per konsumen yang tinggi diantara operator lainnya. []

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga


Berita terkait
Apa Itu Analisis Fundamental Pada Saham? Ketahui Sebelum Memulai
Metode analisis saham ini dianggap berbeda dengan analisis teknis, yang memperkirakan arah harga melalui analisis data pasar historis.
Cara Scalping Saham untuk Pemula Agar Cuan Cepat
Hal dasar yang dilakukan untuk scalping di saham menurut Bekti Sutikna adalah harus meluruskan mindset.
7 Fakta Mengejutkan Tentang Warren Buffett, Bapak Saham Dunia
Warren dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015 versi Forbes.