4 Rumah Terbakar di Labuhanbatu, Balita Tewas

Empat unit rumah semi permanen terbakar di Kampung Nelayan, Kelurahan Negerilama, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Puing empat unit rumah yang terbakar di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Sabtu 11 Januari 2020. (Foto: Tagar/dokumen polisi)

Labuhanbatu - Sebanyak empat unit rumah semi permanen dikabarkan terbakar di Kampung Nelayan, Kelurahan Negerilama, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat 10 Januari 2020 pukul 16.00 WIB.

Informasi diperoleh Tagar, Sabtu 11 Januari 2020, belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran yang menewaskan seorang balita, anak pasangan Zulpan Efendi, 41 tahun, dan Heni, 38 tahun, yang mengontrak rumah tersebut.

"Empat pintu terbakar, yang tiga pintu diisi oleh keluarga besar atas nama H Kohar dan yang satu lagi dikontrak Zulpan Efendi. Asal api dari rumah yang dikontak Zulpan, anaknya balita usia dua tahun meninggal terbakar. Penyebab api menunggu hasil dari pemeriksaan kepolisian," kata Camat Bilah Hilir Bangun Siregar.

Bangun menceritakan, saat kejadian pemilik rumah sedang tidak berada di tempat, namun seorang anak pria usia dua tahun ditinggal kerja oleh orangtuanya.

"Semua rumah ditinggal kerja pemilik. Kebetulan saat kejadian Zulpan sedang bekerja muat pasir di Tangkahan Titi Panjang dan istrinya bekerja di warung sedangkan anaknya tinggal tidur di rumah," jelas camat.

Ternyata, anak korban turut terbakar bersama terbakarnya rumah korban

Kerugian akibat kemarahan api itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugian ditaksir sekitar Rp 350 juta," tandas Bangun.

Kapolsek Bilah Hilir, AKP Krisnat Napitupulu, kepada wartawan Jumat membenarkan, rumah korban terbakar dan satu anak korban meninggal.

Menurut Krisnat, pada saat terjadinya kebakaran pemilik rumah, Zulfan Effendi berada di Titi Panjang lagi bekerja. Korban mendapat kabar bahwa ada kebakaran di Kampung Nelayan.

Selanjutnya, korban Zulpan spontan mendatangi lokasi dan melihat rumahnya yang terbakar. “Atas kejadian tersebut, Zulfan mencari anaknya bernama Reza berusia dua tahun yang berada di dalam rumah. Ternyata, anak korban turut terbakar bersama terbakarnya rumah korban,” jelas Krisnat.

Dia menambahkan, sumber api dan penyebab terbakarnya empat unit rumah tersebut sedang diselidiki. Sementara anak korban sudah dimakamkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Muhammad Yunus menyebutkan, anggotanya juga turut melakukan pemadaman api yang membakar empat unit rumah tersebut.

"Ya, anggota pemadam kebakaran juga turun ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman api," katanya.[]

Berita terkait
Banjir Labura, AMPHT Protes Kapolres Labuhanbatu
AMPHT memprotes sikap Kapolres Labuhanbatu yang tidak responsif atas tuntutan penegakan hukum di penyebab banjir di NA IX-X.
PT Labuhanbatu Indah, Illegal Logging di Labura
PT Labuhanbatu Indah dituding melakukan penebangan di luar koridor Izin Pemanfaatan Kayu yang telah diterbitkan Pemkab Labuhanbatu Utara.
Lima Korban Kebakaran di Makassar Dimakamkan di Gowa
Lima korban kebakaran Ruko di kota Makassar akan dimakamkan di pemakaman keluarga, di Kabupaten Gowa Sulsel.