Jakarta - Selama hampir sudah dua tahun ini pandemi Covid-19 melanda Indonesia bahkan dunia, terkadang banyak hal yang tidak kita bisa lakukan dengan secara optimal. Mulai dari bekerja, sekolah, traveling hingga berkumpul dengan saudara maupun teman-teman.
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 yang sepenuhnya belum berakhir, membuat aktivitas kita banyak yang terhambat dan banyak sekali meninggalkan momen-momen penting yang seharus kita rasakan selama dua tahun ini.
Namun saat ini, bisa dibilang kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terbilang membaik. Indonesia sudah membuka beberapa tempat rekreasi, sekolah-sekolah hingga beberapa perusahaan sudah menerapkan kerja di kantor.
Dengan begitu liburan akhir tahun ini sudah akan bisa terlaksanakan, namun sebelum itu sebaiknya kita harus perhitungkan dulu 4 risiko agar tidak menyesal dikemudian hari.
Tidak Bisa Menahan Diri dari Protokol Kesehatan
Kita semua tahu kalau melakukan vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), mulai dari mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak adalah kunci memutus mata rantai penyebaran virus. Hanya saja yang jadi persoalan, disiplin prokes ini nggak bisa dipastikan dapat Anda jalankan dengan ketat saat kumpul-kumpul. Mengapa?
Alasannya, pada saat kumpul-kumpul kemungkinan besar Anda akan sulit menerapkan jaga jarak. Belum lagi saat harus makan atau minum Anda perlu melepas masker, yang mana akan meningkatkan risiko tertular virus entah dari siapa. Berisiko banget, kan?
Risiko Terkena Varian Virus Covid-19 yang Terbaru dan Semakin Ganas
Belum hingga seutuhnya rasa kekhawatiran kita dengan virus Covid-19 varian Delta yang disebut-sebut paling cepat penyebarannya, beberapa waktu lalu dikabarkan telah muncul varian virus B.1.1.529 di Afrika Selatan yang memiliki transmisi lebih tinggi dari varian Delta.
Nah, dengan nekad melakukan kumpul-kumpul saat kondisi masih penuh ketidakpastian, bukan tidak mungkin akan memicu munculnya varian virus Covid-19 lainnya di Indonesia. Karena mutasi virus Covid-19 bisa jadi melemah atau justru menguat, langkah yang harus masing-masing kita ambil adalah mencegah mutasi tersebut dengan cara konsisten menerapkan prokes.
Risiko Membawa Virus dan Menularkan Kepada Orang Lain
Seperti yang kita ketahui, banyaknya virus Covid-19 bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala apapun, dan ini adalah kasus yang cukup berbahaya. Bukan berbahaya bagi yang terinfeksi, melainkan berbahaya bagi orang terdekat hingga orang lain yang mungkin rentan terhadap Covid-19.
Dengan kejadian seperti ini, melakukan kumpul-kumpul selain memperbesar risiko Anda terpapar virus Covid-19, juga memperbesar risiko penularan virus kepada orang terdekat di rumah, terlebih jika Anda adalah orang tanpa gejala. jadi, tidak ke mana-mana pada saat libur akhir tahun nanti artinya melindungi dirimu sendiri dan juga orang terdekat.
Akan Terjadi Lonjakan Kasus Seperti Tahun-Tahun Sebelumnya
Berkaca pada libur Natal dan Tahun Baru (nataru) 2020 lalu saja, data covid19.go.id mencatat pada tanggal 1 Desember kasus konfirmasi harian berada di angka 5.000. Sementara pada tanggal 30 Januari atau pasca libur nataru, kasus konfirmasi harian melonjak hingga lebih dari 14.500.
Lonjakan kasus tersebut terjadi tidak lain karena adanya pergerakan masyarakat dalam jumlah besar, meski pemerintah telah mengeluarkan aturan pembatasan mobilitas. Nah, jika Anda nekat nggak mengindahkan aturan yang saat ini berlaku dan tetap kumpul-kumpul, lonjakan kasus adalah hal yang akan sama-sama kita hadapi lagi. Nggak mau, kan?
Nah, itu dia 4 risiko yang harus Anda perhitungkan jika nekad kumpul-kumpul saat libur nataru nanti. Untuk itu, tekan mobilitas sebisa mungkin demi mengurangi risiko transmisi Covid-19 sampai kondisi benar-benar pulih.[]
(Farhan Ramadhan)
Baca Juga:
- Rio de Janeiro di Brasil Batalkan Perayaan Tahun Baru 2022
- Suntikan Booster Covid-19 Sasar Kelompok Remaja AS
- Biden Puji Langkah FDA Terkait Booster Covid-19 Kelompok Remaja
- Jerman Tindak Pelaku "Hasutan Covid-19" di Dunia Maya