4 Reksadana Syariah yang Perlu Kamu Ketahui

Pada reksadana syariah, instrumen dan mekanismenya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Investasi Syariah (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Pada reksadana syariah, instrumen dan mekanismenya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Antara lain adalah tidak menempatkan dana investasi pada sektor industri yang mengandung riba seperti sektor perbankan atau industri penghasil minuman keras.

Investasi secara syariah juga melalui proses screening, sementara konvensional tidak. Proses screening ini dilakukan untuk menyaring saham, obligasi atau instrumen investasi agar benar-benar sesuai dengan prinsip syariah.

Produk-produk syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, produk konvensional tidak. Dalam berinvestasi, terkadang produk syariah pun tidak terhindar dari unsur non syariah.

Untuk menghindari hal tersebut, produk syariah juga mengalami proses pemurnian atau cleansing. Dana yang dianggap tidak cocok dengan syariah seperti bunga bank, disumbangkan kepada pihak lain.

Prinsip operasional yang digunakan pada reksadana syariah adalah prinsip mudharabah. Prinsip mudharabah ini diartikan sebagai sebuah ikatan atau sistem di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan tersebut dibagi antara kedua pihak sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Prinsip mudharabah di Reksadana syariah ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu;

1. Pemodal sebagai shahibul mal ikut menanggung risiko kerugian yang dialami manajer investasi sebagai amil/wakil shahibul mal.

2. Manajer investasi tidak menanggung risiko kerugian atas investasi jika kerugian tersebut bukan disebabkan karena kelalaian yang disengaja.

3. Keuntungan dibagi antara pemodal dengan manajer investasi sesuai dengan proporsi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

4. Akad yang digunakan adalah wakalah atau mewakilkan pengelolaan modal.

Reksadana syariah sendiri secara umum terbagi menjadi empat jenis. Berikut adalah Penjelasannya.


1. Reksadana Syariah Saham

Reksadana ini menanamkan sebagian besar investasinya pada instrumen saham yang termasuk ke dalam saham syariah. Pada umumnya, 80 persen dana kelolaan akan ditempatkan di saham, serta maksimal 20 persen akan ditempatkan pada instrumen pasar uang berbasis syariah. Adapun saham dan pasar uang yang dijadikan portofolio investasi akan mengacu pada Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh OJK.


2. Reksadana Syariah Pendapatan Tetap

Reksadana ini menempatkan mayoritas dana investasi di instrumen sukuk yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia maupun korporasi yang memiliki peringkat minimum BBB (investment grade) atau yang setara, yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek.

Sukuk adalah jenis bukti kepemilikian bersama atas suatu aset dasar (underlying asset) yang menjadi dasar penerbitan sukuk. Sukuk memberikan imbal hasil tetap kepada reksadana selama jangka waktu yang telah ditetapkan.


3. Reksadana Syariah Campuran

Reksadana ini didesain bagi investor yang khawatir akan risiko fluktuasi saham tetapi juga tidak ingin return pendapatan tetap yang terlampau rendah. Menghadapi ini, pengelola reksadana menawarkan pengelolaan kombinasi, campuran antara saham dan pendapatan tetap.

Reksadana ini menempatkan investasi secara menyebar pada instrumen saham, sukuk, dan pasar uang. Return reksadana campuran biasanya berada di tengah-tengah antara saham dan pendapatan Tetap. Risikonya pun berada di antara kedua instrumen tersebut.


4. Reksadana Syariah Pasar Uang

Reksadana ini berinvestasi 100 persen di instrumen pasar uang berbasis syariah dalam negeri, seperti sukuk dan deposito syariah. Jenis reksadana ini menempatkan dana di instrumen keuangan jangka pendek yang risikonya paling rendah.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Ajukan Terobosan, Erick: Sistem Bagi Hasil Bank Syariah Mahal
Meteri BUMN Erick Thohir mengatakan langsung di hadapan Jokowi bahwa bagi hasil bank syariah lebih mahal dibanding Bank Konvensional.
Peluang Indonesia di Sektor Ekonomi Syariah dan Industri Halal Dunia
Presiden Jokowi sampaikan dari tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia terus naik peringkat hingga terakhir di tahun 2020 berada di peringkat 4 dunia
Pelibatan Santri dalam Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia diharapkan mampu menjadi pemain utama dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah
0
Biden dan Para Pemimpin G7 Disebut Sepakati Larangan Impor Emas Rusia
Sebuah langkah yang bertujuan untuk semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global dengan mencegah partisipasinya di pasar emas