4 Red Flag Investasi yang Wajib Diperhatikan Menurut Felicia

Tidak ada satupun jenis investasi yang tidak memiliki risiko. Oleh karena itu, seorang investor atau calon investor harus belajar tentang red flag.
Felicia Putri Tjiasaka. (Foto: Tagar/Instagram/@feliciaputritjiasaka)

Jakarta – Tidak ada satupun jenis investasi yang tidak memiliki risiko. Oleh karena itu, seorang investor atau calon investor harus belajar dan mengetahui lebih dalam untuk meminimalisir risiko yang dapat mempengaruhi keuangan secara drastis.

Di tengah maraknya bisnis investasi saat ini, penting bagi seseorang untuk mengenali red flags atau tanda-tanda berbahaya yang dapat merugikan pelaku investasi. Meningat, masih ada orang yang terjerat kerugian akibat kurangnya pengetahua mereka.

Agar bisa menjadi investor cerdas, Investment Story Teller yang juga merupakan founder Ternakuang.com, Felicia Putri Tjiasaka membagikan kesalahan-kesalahan para investor yang harus dihindari lewat akun Instagram @feliciaputritjiasaka. Agar dompetmu tidak boncos, berikut 4 red flags investasi yang perlu diperhatikan.


1. Skip Dana Darurat

Dana darurat merupakan pondasi utama yang penting untuk dimiliki seseorang. Dana darurat disiapkan khusus dalam keadaan darurat atau jika terjadi krisis dan situasi tak terduga yang menyebabkan Anda harus mengeluarkan uang atau bahkan kehilangan pekerjaan.

Oleh karena itu, sisihkan pendapatan untuk ditabung sebagai dana darurat sebelum Anda menyisihkannya untuk berinvestasi, Sebaiknya, kumpulkan dana darurat hingga mencapai sekitar 6 kali rata-rata pengeluaran bulanan jika belum memiliki tanggungan.

Kemudian 9 kali nilai pengeluaran rumah tangga jika sudah menikah namun belum memiliki tanggungan anak, dan 12 kali nilai pengeluaran rumah tangga jika telah memiliki tanggungan suami/istri dan anak.


2. Pakai uang panas

Awal tahun 2021, perbincangan mengenai munculnya fenomena investasi uang panas, baik dengan utang atau menggadaikan aset yang sempat terdengar dan ramai diperbincangkan di media sosial. Padahal, berinvestasi dengan uang panas memiliki risiko yang tinggi dan harus dihindari.

Uang panas merupakan uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau jangka waktu tertentu. Bisa juga diartikan sebagai uang yang diperoleh dengan instan, seperti dari utang atau pinjaman online. Oleh karena itu, saat berinvestasi ataupun bermain saham, penggunaan uang panas ini sangat tidak disarankan karena berisiko memperburuk keuangan yang kita miliki.

Gunakan uang dingin atau uang yang tidak dipakai dalam jangka waktu tertentu dan tidak dipakai untuk kebutuhan sehari hari untuk mengurangi risiko kerugian yang dapat mengganggu kehidupan seseorang.


3. Ikut-ikutan dan enggak ada tujuan

Sebelum memulai investasi, sebaiknya ketahui dulu tujuan dan rencana investasi Anda. Tujuan atau rencana yang telah dibuat akan memudahkan Anda untuk mengetahui kapan, kemana, dan apa jenis investasi yang diinginkan.

Sebelum memulai investasi, calon investor tentu harus memilih jenis investasi yang diinginkan. Setiap jenis investasi ini memiliki jangka waktu yang berbeda. Ada jenis investasi berjangka pendek, seperti reksadana pasar uang dan P2P Lending, serta investasi jangka panjang, seperti investasi saham blue chip dan reksadana saham.

Pengumpulan uang untuk membeli rumah, menikah, atau membeli kendaraan tentu berbeda. Oleh karena itu, agar tidak salah langkah dalam mengambil jenis investasi, tentukan tujuan dan jangan asal ikut-ikutan agar financial goals Anda lebih terarah dan dapat tercapai.


4. Legalitas enggak jelas

Selain mengenali ragam jenis investasi, memperhatikan manfaat, pelayanan, dan premi yang di dapat, seorang calon investor juga harus memperhatikan legalitas investasi yang dipilihnya. Terlebih, dengan maraknya kasus investasi bodong yang tengah beredar di Indonesia saat ini.

Satgas Waspada Investasi menyebut total kerugian korban yang terjerat investasi bodong mencapai Rp. 117.4 triliun sejak 2011-2021. Hal ini terjadi dikarenakan rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, hindari perusahaan yang menjanjikan keuntungan yang tak wajar dalam waktu cepat, menjanjikan bonus perekrutan anggota baru, dan klaim tanpa risiko. Pastikan untuk mengecek legalitas kelembagaan dan izin usaha agar Anda tidak tertipu.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Wow! Begini Cara Investasi di Indodax Agar Profit
Indodax merupakan sebuah marketplace terbesar untuk melakukan jual dan beli aset kripto di Indonesia. Begini cara investasi agar profit.
Mau Kaya dengan Cara Halal? Begini Tips Investasi Syariah
Investasi syariah merupakan investasi yang dilakukan berdasarkan syariat Islam dimana sektor pasar modal yang dituju bermain di produk halal.
Ingin Investasi Sukuk? Begini Cara Membelinya
Secara sederhana, obligasi negara dikategorikan menjadi dua bagian yaitu obligasi konvensional dan obligasi syariah.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.