Banda Aceh - Sebanyak 4 tenaga medis atau perawat yang bertugas di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dikabarkan terpapar virus corona atau Covid-19.
Direktur RSDUZA, Azharuddin membenarkan adanya 4 perawat di rumah sakit yang terkena virus corona. Namun, ia belum merincikan siapa-siapa saja inisial keempat perawat tersebut.
"Iya benar (empat perawat RSUDZA) terpapar Covid-19," kata Azharuddin saat dikonfirmasi Tagar, Minggu, 21 Juni 2020.
Ia menjelaskan, keempat perawat itu diketahui positif setelah hasil swab real time polymerase chain reaction (RT PCR) di Laboratorium Balitbangkes Aceh, Kabupaten Aceh Besar keluar pada Sabtu, 20 Juni 2020 tadi malam. "Diketahui positif berdasarkan swab," tutur Azharuddin.
Selain 4 perawat di RSDUZA itu, kata Azharuddin, juga ada 6 warga lainnya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia belum menjelaskan secara rinci dari mana saja asal keenam pasien itu. "Iya benar ada penambahan 6 pasien lagi, selain 4 tenaga medis ini," kata dia.
Iya benar (empat perawat RSUDZA) terpapar Covid-19.
Azharuddin juga belum bisa memberi keterangan lebih lanjut soal dari mana asal muasal sehingga keempat tenaga medis itu terinfeksi virus corona. "Semua (tenaga medis yang positif) sudah dirawat di ruang isolasi," ujar Azharuddin.
Diberitakan sebelumnya, virus corona strain SARCoV-2, biang Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, kembali menginfeksi satu warga Kabupaten Aceh Tamiang, setelah sebelumnya menjangkiti lima warga di kabupaten itu, dan kemudian sehat kembali. Kali ini virus asal Kota Wuhan, Tiongkok, itu menyasar perempuan umur 27 tahun berinisial SS.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu, 20 Juni 2020. Hal ini usai mendapat informasi dari Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Covid-19 Aceh, dr Hanif.
SAG menjelaskan, penderita Covid-19 yang ke-6 di Kabupaten Aceh Tamiang, atau kasus ke-39 bagi Aceh itu mengaku tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan lokal di dalam maupun luar negeri, dan secara kasat mata tidak menunjukkan gejala telah terinfeksi virus corona.
SS baru menyadari virus, yang belum ditemukan vaksin maupun obatnya itu, menjangkiti tubuhnya dari rapid test “massal” yang digelar kantornya pada 12 Juni 2020. Ia pun masuk dalam klasifikasi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif rapid test dan langsung melakukan isolasi mandiri di rumahnya, urai SAG.
Kemudian, lanjut SAG, untuk uji konfirmasi, Tim Medis Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Aceh Tamiang mengambil swab nasofaring dan orofaring SS dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Gampong Bada, Ingin Jaya, Aceh Besar.
"Hasil Pemeriksaan dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), SS terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan, laporan Kepala Litbangkes Aceh Dr Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH, Sabtu, 20 Juni 2020 kepada Gugus Tugas Covid-19 Aceh," kata Saifullah. []
Baca juga:
- Kembali, Pasien Positif Corona Aceh Meninggal Dunia
- Mengharukan, Pasien Positif Corona Aceh Minta Maaf
- Satu Pasien Corona Aceh Dirujuk ke RSUZM Aceh Timur