4 Pembeli Soto Lamongan di Yogyakarta Positif C-19

Empat pembeli Soto Lamongan di Kota Yogyakarta positif terpapar corona. Dari klaster soto ini totalnya sudah 21 kasus.
Ilustrasi kasus positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tana Toraja bertambah jadi 19 kasus. Ini setelah ada enam pasien baru yang dinyatakan positif. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Klaster penyebaran Covid-19 pada warung Soto Lamongan di Umbulharjo, Kota Yogyakarta meluas. Empat pembeli di warung tersebut terkonfirmasi positif corona atau C-19.

"Empat pembeli positif Covid-19 Selasa sore, 8 September 2020. Dengan ini maka sudah total 21 kasus positif dari klaster soto ini," kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Selasa, 8 September 2020 malam.

Dia mengatakan, di antara para pembeli yang telah dinyatakan positif itu mengaku menyantap hidangan di warung, namun terdapat pula yang dibawa pulang ke rumah atau take away. "Yang jelas, ada penambahan dari pembeli. Yaitu empat positif. Jadi, dari 15 pembeli yang sudah di-swab, lima di antaranya adalah positif, sementara lainnya statusnya negatif," ungkap Heroe.

Baca Juga:

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota tersebut mengatakan, dengan adanya pembeli take away yang ikut terpapar, maka risiko penularan tetap besar lantaran bisa saja dari benda, atau perabotan di warung soto, yang memang sering disentuh.

Empat pembeli positif Covid-19 Selasa sore, 8 September 2020. Dengan ini maka sudah total 21 kasus positif dari klaster soto ini.

"Mungkin dari piring, mangkok, gelas, atau bahkan plastik pembungkus soto untuk yang dimakan di rumah. Karena itu, protokol kesehatan di warung, restoran, atau cafe, harus tetap diperhatikan, terutama peralatan yang disentuh bergantian," tegas dia.

Update Corona PKL Malioboro

Di sisi lain, Heroe juga melaporkan anak dari seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19, ternyata turut terpapar virus C-19 ini. "Anak almarhumah yang selama ini tinggal bersama dan merawat juga terkonfirmasi positif," tambah dia.

Heroe menjelaskan, adanya tambahan kasus itu membuat pihaknya mengintensifkan tracing. "Sedangkan enam (kontak erat) lainnya masih menunggu giliran swab, termasuk pedagang. Terkait kasus ini, tracing masih terus dikembangkan, untuk proses lanjutan swab test-nya juga ya," tambahnya.

Baca Juga:

Dia mengatakan, rentetan kasus mulai dari PKL di Malioboro, penjual kelontong, serta KUA, semua berada di lingkup kecamatan yang sama, yakni Danurejan. Tetapi, sebarannya dipastikan tak saling terkait.

Lebih lanjut diutarakannya, terkait kasus KUA Danurejan diduga ada riwayat perjalanan luar kota salah satu stafnya, lalu kasus kelontong terkait suami yang mobilitasnya tinggi, sementara kasus di Malioboro belum ditemukan jelas penyebabnya.

Baca Juga:

"Jadi, itu kasus terpisah. Hanya saja, ada di dalam wilayah Danurejan, meski tempatnya juga sedikit berjauhan antara satu dengan yang lain," ungkap dia.

Heroe pun menjelaskan bahwa kasus di KUA Danurejan mulai mengalami perluasan. Berdasar hasil tracing pihaknya, tercatat salah satu anggota keluarga pegawai KUA tersebut, dinyatakan tertular.

"Kasus KUA ada tambahan satu, dari suami salah seorang staf. Saat ini masih terus dilakukan tracing, supaya bisa mencegah sebaran virus," tutur Heroe. []

Berita terkait
Dinpar DIY Sebut Malioboro Belum Perlu Dievaluasi
Dinas Pariwisata DIY menyebut Malioboro belum perlu dievaluasi meski satu PKL di kawasan tersebut meninggal dunia akibat terpapar corona.
Aktivitas Malioboro Usai PKL Meninggal karena C-19
Aktivitas Malioboro Yogyakarta tetap normal meski ada satu PKL di kawasan wisata tersebut meninggal terpapar C-19.
Sikap Pemkot Jogja soal PKL Malioboro Meninggal C-19
Pemkot Yogyakarta belum berencana menutup kawasan wisata Malioboro menyusul satu PKL di lokasi tersebut meninggal positif corona. Begini alasannya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.