4 Pelajar Saling Tantang Bersenjata Tajam di Sleman

4 pelajar di Sleman saling tantang pakai senjata tajam jenis pedang dan celurit. Mereka kini tertangkap menjalani proses hukum.
Petugas kepolisian saat menunjukkan empat pelaku beserta barang bukti senjata tajam. (Foto: Tagar/ Evi Nur Afiah)

Sleman - Empat orang pelajar di bawah umur terlibat membawa senjata tajam saat berkendara di Jalan Monjali, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 16 April 2020 dini hari tadi. Mereka terlihat mengacung-acungkan senjata tajam jenis pedang dan celurit. Mereka akan berbuat perkelahian dan keributan.

Di lokasi tersebut, keempat pelajar terlibat adu mulut dan cekcok sambil menantang dengan mengacungkan celurit. Gesekan tersebut diketahui warga sekitar. Kemudian warga pun mengejar mereka. Satu pelajar ditangkap warga.

Kapolsek Mlati Komisaris Polisi Hariyanto mengatakan setelah kepergok warga, keempat pelaku langsung lari untuk menghindari kejaran warga. Satu di antara pelaku berhasil ditangkap, sementara ketiga pelaku lainnya kabur.

"Warga yang melihat langsung meneriaki pelaku, akhirnya mereka lari dan dikejar. Yang tertangkap warga hanya satu, sisanya kabur. Namun setelah dilakukan pendalaman, semuanya berhasil ditangkap," kata Kompol Hariyanto kepada wartawan saat jumpa pers pada Kamis, 16 April 2020.

Empat pelaku adalah IP, 16 tahun dan RR, 16 tahun. Keduanya warga Bandung, Jawa Barat, yang tinggal di rumah kos yang berada di wilayah Tridadi, Sleman. Kedua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini saat bentrokan masing-masing membawa celurit dan pedang.

Warga yang melihat langsung meneriaki pelaku, akhirnya mereka lari dan dikejar. Yang tertangkap warga hanya satu, sisanya kabur.

Kedua pelajar asal Bandung ini yang berseberangan, sekaligus yang memicu keributan. Sementara dua pelaku lainnya yakni, II, 18 tahun pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan RM, 15 tahun warga Tridadi, Sleman status pelajar SMP.

Terancam 10 Tahun Penjara

Kompol Hariyanto mengatakan, keributan itu dipicu faktor sakit hati terkait status WhatsApp (WA). Saat itu, RM yang memasang status WA di ponselnya dengan ajakan Ayo Sabet-sabetan. Pelaku IP yang melihat status tersebut lantas tersinggung. Keduanya kemudian merencanakan untuk berkelahi di lokasi yang dijanjikan.

Pelelaku II membonceng sepeda motor Honda Vario yang dikendarai IP yang membawa celurit. Sedangkan RM yang membawa pedang membonceng motor yang dikendarai RR, mereka lantas bertemu di TKP. "Pelaku IP datang bersama pelaku II, sementara pelaku RM bersama RR," ujarnya.

senjata tajamPetugas kepolisian saat menunjukkan barang bukti senjata tajam. (Foto: Tagar/ Evi Nur Afiah)

Sebelum sampai di TKP kedua kelompok ini saling kejar-kejaran, kemudian melakukan tantang-tantangan dengan saling mengayunkan senjata tajam. Warga yang melihat kejadian itu lantas mengamankan satu pelaku yang lari ke Jalan Monjali dan melapor ke Polsek Mlati.

Dari laporan itu, dipimpin Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur Polisi Dwi langsung melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Tidak butuh waktu lama, petugas dapat menangkap tiga orang pelaku lainnya. Mereka ditangkap di rumah dan kos masing-masing.

Dari penangkapan itu, petugas juga mengamankan celurit, pedang dan sepeda motor. "Pelaku ini bukan kelompok geng tapi individu, pelaku ini saling kenal, bahkan ada yang satu dusun," ucapnya.

Ipda Dwi menambahkan, dari hasil pemeriksaan motif pelaku melakukan perkelahian karena ada masalah pribadi yang saling tersinggung. Akhirnya pelaku ini saling tantang-tantangan melalui WA dan bertemu di salah satu tempat. "Ada ketersinggungan. Katanya IP sama RM itu musuhan. Melalui WA mereka tantang-tantangan. Katanya baru sekali," ujar Dwi.

Meski masih bawah umur, pelaku tetap akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka dalam kasus ini dijerat pasal 2 ayat i UU Darurat No 1/1951 dengan ancanam hukuman maksimal 10 tahun. []

Baca Juga:

Berita terkait
Polisi Tangkap 6 Pemabuk Bersenjata Tajam di Sleman
Polisi menangkap 6 orang yang sedang pesta miras merayakan ulang tahun di Sleman, Yogyakarta. Satu di antara mereka membawa senjata tajam.
Suami Sabet Celurit Pria Bertato di Yogyakarta
Seorang suami menyabet pria dengan celurit karena tersinggung ikut mencampuri cekcok dengan istri di Yogyakarta.
Korban Klitih di Yogyakarta Cacat Seumur Hidup
Istanto Nugroho mengalami cacat seumur hidup setelah kakinya ditabrak motor oleh terduga klitih di Kota Yogyakarta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.