Jakarta – Wabah virus corona baru (Covid-19) yang yang di awal berkecamuk Wuhan, China, ternyata tidak ‘menerjang’ Korea Selatan (Korsel) sebagai negara yang berbatasan langsung dengan China. Buktinya, sejak pandemi 31 Desember 2019 kasus positif Covid-19 di Korsel seakan tak beranjak dari kasus di awal epidemi.
Dengan 10.738 kasus positif Covid-19 di Korsel tanggal 27 April 2020 Ada empat negara yang menyalip Korsel, yaitu: Qatar 11.244, Belarus 11.289, Rumania 11.339 dan Polandia 11.761. Sebelumnya Korsel sudah dilampaui oleh 19 negara dengan jumlah kasus di bawah China. Sedangkan Rusia melewati China dengan jumlah kasus 87.147. China sendiri melaporkan 82.830 kasus Covid-19.
Sedangkan di atas China ada Rusia, Iran, Turki, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Spanyol dan pemuncak Amerika Serikat (AS) dengan kasus mendekati 1 juta yaitu 987.322 .
Pandemi di negara-negara di luar China dan Korsel yang terus mendeteksi kasus Covid-19 baru memunculkan tanda tanya besar: Mengapa negara-negara ini tidak belajar ke China dan Korsel?
Kalau disebut jumlah penduduk jelas China juaranya karena di sana ada 1.394.015.977 manusia yang menempatkan China sebagai puncak populasi dunia yang diikuti oleh India 1.326.093.247, AS 332.639.102, Indonesia 267.026.366, dan Pakistan 233.500.636.
Di belakang Korsel dengan jumlah kasus 10.738 ada Uni Emirat Arab 10.349, Indonesia 9.096 dan Ukraina 9.009. Bisa jadi dalam dua tiga hari kedepan tiga negara ini pun akan menyalib Korsel.
Di bawah Ukraina belasan negara dengan jumlah kasus antara 4.000-an – 8.000-an yang juga potensial menyalib Korsel. Sedangkan di papan tengah beberapa negara juga menunjukkan pertambahan kasus yang mendekati China.
Bisa jadi suatu saat China dan Korsel justru ada di bawah dalam jumlah kasus karena Wuhan sendiri sudah menyatakan diri bebas Covid-19. Sedangkan di provinsi lain di China dan Korsel kasus baru yang terdeteksi hanya belasan sampai puluhan dan tidak setiap hari (Sumber: worldometers dan sumber-sumber lain). []