Yogyakarta - Umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik berdasarkan ketentuan fikih ibadah. Namun seiring adanya pandemi wabah Corona atau Covid-19, salat sunah Tarawih di beberapa masjid besar Yogyakarta turut meniadakan salat di masjid.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta Nur Abadi mengatakan, salat sunah tarawih tahun ini dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah. Hal itu menyusul kebijakan kemenag pusat terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah Pandemi Wabah Covid-19.
"Salat sunah tarawih dirumahkan dulu bersama keluarga. Masjid yang ada di Kota Yogyakarta pun sudah kami imbau melalui surat edaran (SE) dari kemenag pusat," kata Nur Abadi saat dihubungi pada Jumat, 24 April 2020.
Ada empat masjid besar di Yogyakarta yang sudah terkonfirmasi meniadakan salat tarawih selama pandemi virus Corona.
- Masjid Al Huda Jagangrejo, Kotagede, Yogyakarta
Masjid Nurul Huda sejak menerima surat edaran terkait larangan tersebut langsung menerapkannya kepada jamaah masjid. Sejumlah imbauan tertulis nampak terlihat di masjid. Termasuk meniadakan salat tarawih dan juga takjil selama ramadan.
Kendati demikian, masyarakat yang biasa sedekah makanan sebagai menu buka puasa di masjid yang terletak di perbatasan kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta ini menggantinya dengan pemberian sembako ke masyarakat sekitar.
"Tahun ini Masjid Al-Huda meniadakan kegiatan salat tarawih sesuai SE tersebut. Warga memilih salat sunahnya di rumah masing-masing. Untuk takjil kami ganti dengan pemberian sembako ke rumah warga," kata Hadi Suyanto pengurus takmir masjid Al-Huda.
Masjid Al Huda Jagangrejo, Kotagede, Yogyakarta meniadakan salat Tarawih selama Ramadan. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
- Masjid Siti Djirzanah
Pada puasa sebelumnya, Masjid Siti Djirzanah menjadi salah satu pilihan masyarakat melaksanakan ibadah salat tarawih. Namun kondisi tersebut berbeda dengan pada bulan puasa kali ini, masjid yang terletak di pedestrian kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta ini hanya menyelenggarakan pembagian takjil untuk berbuka puasa.
Menu takjil tersebut akan dibagikan di halaman depan masjid ketika waktu berbuka. Masyarakat pun bisa menunaikan ibadah salat wajib di masjid tersebut dengan menerapkan jarak sosial (Physical distancing) antara jamaah satu dengan yang lain. Namun terkait salat tarawih memang sengaja tak dilakukan karena sudah kesepakatan antar takmir sebagai upaya pencegahan virus corona.
"Salat tarawih memang ditiadakan di masjid ini. Tapi kami masih menyuguhkan takjil untuk berbuka puasa, nanti ada pengurus yang membagikan di depan gerbang," kata pengurus masjid, Sarianto ditemui wartawan.
- Masjid Gedhe Kauman
Siapa yang tidak mengenal Kagungan Ndalem Masjid Ageng Keraton Yogyakarta atau Masjid Gedhe Kauman yang terletak di Alun-alun Utara tepatnya di wilayah Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Masjid yang dibangun oleh Sri Sultan HB I ini setiap tahunnya menjadi tujuan masyarakat untuk berbuka puasa dan salat Tarawih.
Namun untuk menghindari kerumunan yang berpotensi terjadi penularan virus Corona, kegiatan rutin tersebut turut ditiadakan.
Pengurus Masjid Gedhe Kauman, Azman Latif, mengungkapkan salat Tarawih tidak dilakukan selama bulan puasa. Namun tadarus dan pembagian takjil dilakukan dengan pembatasan. Masjid Gedhe tetap menggelar pengajian dengan memanfaatkan radio dan pengeras suara.
"Tarawih ditiadakan dahulu selama puasa. Pembagian takjil nanti dilakukan dengan mendatangi rumah warga. Kami tetap menyediakan takjil di halaman masjid bagi musafir," ucapnya.
Masjid Syuhada Kotabaru, Kota Yogyakarta meniadakan salat Tarawih selama Ramadan. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)- Masjid Syuhada Kotabaru
Masjid besar berikutnya yang meniadakan salat Tarawih pada puasa kali ini adalah Masjid Syuhada Kotabaru yang terletak di Jalan I Dewa Nyoman Oka, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil keputusan pengurus Yayasan Masjid Syuhada, untuk Ramadan kali ini semua kegiatan termasuk salat Tarawih ditiadakan hingga diberlakukannya keadaan yang kondusif dari pemerintah. Pembagian takjil gratis menggunakan konsep take away atau di bawa pulang. []
Baca Juga:
- 5 Poin Penting Edaran Gubernur DIY tentang Pemudik
- Kisah Poniran Mengisolasi Diri di Hutan Kulon Progo
- 12 Penularan Lokal Covid-19 di Yogyakarta
