Jakarta - Investasi tentunya diharapkan dapat menghasilkan keuntungan bagi para investornya. Tetapi menghasilkan banyak keuntungan tentunya perlu melakukan beberapa hal. Jika kita salah mengambil langkah dalam investasi maka kita akan mengalami kerugian yang cukup besar. Berikut beberapa kesalahan para trader saham pemula yang sering terjadi.
1. Melakukan transaksi jangka pendek
Kamu mesti tahu bahwa transaksi jangka pendek atau yang biasa dikenal dengan short selling cukup menggiurkan. Tetapi transaksi ini memiliki risikonya sendiri karena cukup menguras waktu, energi, dan memiliki risiko tinggi karena fluktuasi pasar modal yang super cepat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu perlu mengontrol diri agar tetap bisa melakukan transaksi pada saat yang tepat. Buat kamu trader pemula, kesabaran adalah kunci utama.
2. Ikut-ikutan orang tanpa melakukan analisis
Seperti yang sudah kamu ketahui, sekarang investasi saham ini sangat terkenal. Ada orang yang rajin merekomendasikan saham yang mereka beli di internet atau media sosial. Kamu boleh saja mencari tahu tentang saham-saham itu, tapi jangan lupa melakukan analisis teknikal. Mereka hanya memberikan rekomendasi, ketika kamu mengalami kerugian mereka tidak akan bertanggung jawab soal itu. Oleh karena itu keputusan tetap ada di tanganmu. Kamu mungkin akan kebingungan memilih saham yang ingin dibeli dan yang banyak itu. Kamu bisa memeriksanya di indeks saham LQ45 dan daftar lainnya yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia.
3.Takut membeli saham saat pasar turun
Kondisi ekonomi bergerak secara siklus, terkadang di atas dan terkadang di bawah. Saat perekonomian bagus, bursa saham bergairah dan mengangkat harga saham naik (bullish). Investor pun lebih menyukai membeli saham saat pasar bullish. Sebaliknya, saat ekonomi memburuk, bursa saham akan lesu, dan investor akan pesimis. Hal ini pun akan memengaruhi harga saham, sehingga nilainya akan turun (bearish). Jika kita lihat dengan seksama, pasar yang bearish menawarkan kesempatan investasi untuk membeli saham bagus dengan harga murah.
4. Mudah terpengaruh dan panik
Dengan derasnya arus informasi, semakin banyak publik figur yang memberikan opini untuk membeli saham tertentu atau menjual saham tertentu. Kamu jangan langsung panik untuk menjual saham yang kamu miliki karena bisa jadi kamu terjebak dalam keadaan panic selling. Panic selling merupakan peristiwa yang terjadi karena investor panik dan takut akan kejatuhan harga saham.
Dalam fenomena panic selling, para investor akan segera melepaskan sahamnya tanpa peduli harganya karena takut harganya akan semakin jatuh. Hal ini dilakukan atas dasar emosional tanpa melakukan analisis teknikal maupun fundamental. Jangan sampai menjual saham dengan harga murah padahal secara fundamental masih baik. []
(Anfasya Qurratul Aini)
Baca Juga
- Tips Jitu Trading Forex ala Trader Legendaris George Soros
- Mengenal Volatilitas dalam Trading
- Trading Forex Menurut Islam
- Tips Trading ala Bill Lipschutz, Cuan $250.000 Diusia 20-an