4 Kesalahan Fatal Dalam Membeli Asuransi Jiwa

Memiliki asuransi merupakan langkah dalam mengantisipasi kejadian tak terduga juga melindungi masa depan. Simak ulasannya berikut ini.
Ilustrasi - Penghitungan asuransi (Foto:Tagar/Pixabay)

Jakarta - Memiliki asuransi merupakan langkah dalam mengantisipasi kejadian tak terduga juga melindungi masa depan. Bila saat ini kamu sudah berkeluarga atau seorang tulang punggung keluarga, sebaiknya kamu memiliki asuransi jiwa sebagai strategi manajemen risiko finansial keluarga di masa yang akan datang.

Memiliki asuransi jiwa tentunya diperuntukkan sebagai penolong dikala kematian terjadi sewaktu-waktu. Selain bisa mengantisipasi risiko-risiko yang timbul, asuransi jiwa juga bisa digunakan karena musibah-musibah lain yang membuat keran pendapatan keluarga terganggu.

Namun, tentu dalam membeli suatu produk apapun itu harus cermat dan teliti serta paham betul atas asuransi yang akan dibeli agar tidak terjebak pembelian produk yang tidak tepat. 

Sering terjadi seseorang membeli asuransi jiwa, ternyata tidak sesuai kebutuhan sehingga saat dicairkan, risiko finansial yang dihindari masih terjadi dan mengguncang kesehatan finansial keluarga.

Misalnya ternyata uang tanggungan dari asuransi sangat kecil, tidak sebanding dengan aliran yang masuk ke akun asuransimu atau sebagian besar premi atau iuran yang dibayar per bulan ternyata dipotong cukup besar karena alasan tertentu dari perusahaan asuransi. Oleh karena itu, intip 4 kesalahan fatal dalam membeli asuransi jiwa dibawah ini!


1. Tidak mengetahui target uang pertanggungan

Banyak orang yang sekadar membeli asuransi jiwa tanpa terlebih dulu menghitung berapa kebutuhan uang pertanggungan yang sebenarnya dia butuhkan. Alhasil, ketika terjadi risiko, uang pertanggungan yang cair ternyata tidak memadai untuk menutup kebutuhan finansial keluarga.

Cara mengetahui kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa bisa Kamu hitung dengan pendekatan Human Life Value, dengan rumus pengalian antara nilai pendapatan saat ini ditambah risk free rate.

UP = E X (((1+R)^ N)-1)/R

Di mana,

E = Pengeluaran / Penghasilan bulanan X 12

R = Inflasi Tahunan

N = Waktu Pertanggungan (Tahun)

UP = Uang Pertanggungan

Setelah mengetahui kebutuhan uang pertanggungan, kamu hanya perlu mencari produk asuransi jiwa dengan nilai Uang Pertanggungan (UP) yang sesuai.


2. Menganggap asuransi sebagai investasi

Asuransi bukanlah investasi di mana kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang besar suatu hari nanti. Sebaliknya, asuransi merupakan biaya karena pada prinsipnya asuransi merupakan skema pengalihan risiko seseorang pada pihak ketiga yaitu perusahaan asuransi.

Perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah kompensasi atau uang pertanggungan ketika terjadi risiko pada tertanggung atau pemegang polis. 

Pemegang polis wajib membayar premi sebagai biaya atas pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi tersebut. Namun, asuransi jiwa bisa meringankan beban finansial anggota keluarga yang ditinggalkan ketika sang pencari nafkah meninggal dunia.


3. Salah menetapkan tertanggung di polis

Dalam asuransi, tertanggung adalah dia yang ditanggung risiko jiwanya oleh perusahaan asuransi. Sehingga, ketika si tertanggung tersebut meninggal dunia, maka perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang pertanggungan yang berhak diberikan kepada ahli waris yang ditunjuk.

Sesuai tujuan pembelian yaitu manajemen risiko finansial keluarga, tertanggung asuransi jiwa seharusnya adalah mereka yang memiliki nilai ekonomi atau pihak yang menjadi sumber penghasilan keluarga. Misalnya, suami, istri, atau keduanya. 

Bila suami dan istri sama-sama bekerja, tertanggung seharusnya adalah pihak yang memiliki penghasilan terbesar karena risiko finansialnya juga paling besar bagi keluarga bila tiba-tiba dia meninggal dunia.


4. Asal membeli asuransi pendukung

Saat membeli asuransi jiwa, jangan asal menambah asuransi tambahan (rider) sebelum menghitung terlebih dulu apa saja kebutuhanmu. Asuransi tambahan juga berarti biaya tambahan, maka itu bijaklah dalam menambah jenis riders.

Jika memang kamu ingin tambahan asuransi pendukung, kamu bisa menambahkan dengan pembebasan premi yang akan berguna untuk mengantisipasi risiko ketidakmampuan yang mengakibatkan Kamu tidak bisa membayar premi rutin.

Misalnya karena terjadi kecelakaan yang membuat Kamu kehilangan pekerjaan, Kamu akan dibebaskan dari pembayaran premi asuransi jiwa. Sehingga beban finansialmu saat ada suatu masalah atau bencana bisa kamu kurangi.

(Fasya Aldiza Mutasyifa)

Berita terkait
Kehilangan Motor? Berikut Cara Klaim Asuransinya
Di balik tingginya penggunaan dan kebutuhan akan alat transportasi satu ini membuatnya harus memiliki asuransi kendaraan. Simak ulasannya.
Simak Cara Asuransi Syariah Mendapatkan Keuntungan
Asuransi syariah merupakan salah satu produk asuransi yang ramai dibicarakan kalangan masyarakat.
Syarat dan Cara Klaim Asuransi Jasa Raharja Sesuai Kondisi Korban
Meskipun telah diatur dalam pasal tentang kecelakaan. Berikut syarat dan cara yang harus dilakukan jika ingin klaim asuransi Jasa Raharja.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.