4 Jenis Reksa Dana yang Perlu Kamu Ketahui

Investasi reksadana sangat cocok untuk para investor pemula.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Belakangan ini, investasi semakin mudah untuk dilakukan, ada banyak juga pilihan investasi yang dapat anda lakukan. Salah satunya adalah dengan membeli reksa dana.

Investasi reksadana sangat cocok untuk para investor pemula yang relatif tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko dari investasi yang mereka tanam.

Tetapi, sebelum anda membeli reksa dana ada beberapa jenis reksa dana yang perlu anda ketahui seperti dibawah ini.


1. Reksa Dana Saham

Jenis investasi reksa dana ini menghasilkan keuntungan paling tinggi diantara jenis investasi reksa dana lainnya, akan tetapi memiliki resiko paling besar sebab dalam reksa dana jenis ini, Manajer Investasi menempatkan dana investor pada instrumen saham. Resiko besar pada jenis investasi reksa dana ini karena fluktasi harga saham yang rata-rata sangat tajam. Oleh sebab itu reksa dana saham sebaiknya untuk investasi jangka panjang yaitu diatas 5 tahun.


2. Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran dialokasikan ke beberapa efek sekaligus mencakup saham, surat utang, dan pasar uang. Masing-masing efek bisa mendapatkan alokasi mulai dari 1% hingga 79%, tergantung pada kebijakan Manajer Investasi. Investasi jenis ini cocok buat kamu yang ingin menghasilkan pertumbuhan harga dan pendapatan. Reksa dana campuran memiliki potensi keuntungan dan risiko yang lebih besar daripada reksa dana pendapatan tetap.


3. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang merupakan investasi yang mayoritas dananya akan dialokasikan dalam deposito atau surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Untuk reksadana pasar uang ini memang risikonya relatif lebih rendah dibandingkan beberapa jenis reksadana yang sudah kita sebutkan sebelumnya di atas. Sedangkan imbal hasilnya sendiri lebih baik dibandingkan apabila kamu melakukan deposito. Saat melakukan deposito kamu diharuskan melakukan investasi dengan minimal dana awal senilai Rp 5 juta dan untuk jangka waktu penarikannya diatur sesuai dengan kesepakatan di awal investasi. Lain halnya dengan reksadana pasar uang yang lebih mudah, dengan dana Rp 100 ribu saja kamu dapat memulai investasi awalmu dan tentunya dapat dicairkan kapan saja.


4. Reksa Dana Pendapatan Tetap (fixed income funds)

Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksa dana ini memiliki risiko yang relatif besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Reksadana pendapatan juga banyak sekali digunakan para investor mengingat imbal hasilnya bisa mencapai lebih dari 10 persen terutama saat suku bunga deposito menurun. Beberapa keuntungan itulah yang membuat reksadana pendapatan tetap ini menjadi pilihan dibandingkan deposito. Keuntungan lainnya juga, kamu dapat menarik dana kamu kapan saja tanpa takut terkena penalti seperti halnya deposito yang bisa kena penalti apabila melakukan penarikan dana sebelum jatuh tempo. []

(Anfasya Qurratul Aini)


Baca Juga


Berita terkait
Investasi Reksa Dana Bareksa dengan OVO, Ini Caranya!
Saat ini telah banyak fitur yang memudahkan para investor dalam melakukan investasi, khususnya dengan bantuan teknologi. Begini cara mudahnya.
Berinvestasi Reksa Dana? Inilah 3 Waktu Terbaik Menjualnya
Dengan adanya tujuan yang jelas, setidaknya kamu mempunyai target kapan harus menjual reksa danamu tersebut.
Mantap! Investasi Reksa Dana Kini Bisa Lewat Aplikasi Gojek
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi reksa dana, sekarang bisa menggunakan aplikasi Gojek dengan menggunakan GoPay lewat fitur GoInvestasi.
0
5 Tips Memilih Asuransi Kendaraan dengan Tepat
Memiliki asuransi kendaraan merupakan salah satu hal yang sangat penting, sehingga harus dipertimbangkan oleh setiap pemilik kendaraan.