4 Jenis Masker Kain yang Efektif Cegah Corona

Masker kain yang memiliki beragam jenis menjadi perlengkapan wajib digunakan saat pergi ke luar rumah di tengah pandemi virus corona.
Ilustrasi Masker Kain. (Foto: Pixabay/congerdesign)

Jakarta - Masker kain menjadi perlengkapan wajib dibawa dan digunakan saat pergi ke luar rumah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Banyak jenis kain yang dapat digunakan untuk alat pelindung wajah satu ini.

Pasalnya, saat menggunakan masker kain risiko terpapar percikan pernapasan atau droplet sebagai metode utama penyebaran Covid-19 bisa dicegah. Mengenakan masker kain otomatis menjaga kesehatan tubuh.

Dilansir dari laman Business Insider, berikut 4 jenis masker kain yang efektif mencegah virus.

1. Masker Tiga Lapis Kain

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan masker kain mempunyai tiga lapisan, di antaranya lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan nonabsorben seperti poliester. 

Penelitian Universitas Illinois yang masih menunggu tinjauan sama mengungkapkan, tiga lapis bahan sutra atau 100 persen katung mungkin sama protektifnya dengan masker medis. Terlebih sutra bersifat elektrostatik yang bisa membantu menjebak partikel virus dengan ukuran lebih kecil.

SiswaSiswa kelas VII SMPN 1 Kota Jambi mengenakan masker dan pelindung wajah sebelum memasuki kelas pada hari pertama sekolah Tahun Pelajaran 2020/2021 di Jambi, Senin, 13 Juli 2020. Sejumlah sekolah di daerah itu mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka setelah Pemerintah Kota Jambi mengizinkan pihak sekolah tingkat SMP sederajat dan SD (kelas IV, V, VI) sederajat yang telah lulus verifikasi memulai pembelajaran tatap muka dan juga memberikan pilihan kepada orangtua/wali murid memilih pembelajaran tatap muka atau secara daring untuk anak-anak mereka.. (Foto: Antara/Wahdi Septiawan)

2. Masker Hibrida

Masker Hibrida merupakan gabungan dua lapisan kain. Biasanya berbahan seperti sutra, katun, sifon, atau flanel. Para peneliti di Inggris membuktikan jika masker satu ini bisa menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil  dari jarak sebar kurang dari 300 nanometer, dan menyaring lebih dari 90 persen partikel lebih besar dari jarak sebar melebihi 300 nanometer.

Menurut peneliti itu, perpaduan bahan katun dan sifon bisa memberikan perlindungan yang paling efektif, diikuti penggabungan katun dan kain flanel, katun dan sutra, dan empat lapis sutera alam. 

Meskipun masih tetap berisiko karena tidak selalu baik dalam menyaring partikel lebih besar, peneliti mengatakan masker ini daripada masker N95 kemungkinan besar lebih efektif dalam menyaring partikel kecil. Bahkan, dua lapis katun atau sifon berpotensi lebih besar menyaring partikel kecil daripada masker bedah.

3. Serbet dan Kain Antimikroba

Meskipun bukan bahan yang ideal, nyatanya handuk dan kain antimikroba lebih baik dibandingkan satu lapisan kain katun. Sehingga keduanya bisa menjadi alternatif terbaik asalkan disandingkan dengan rapat untuk memberikan perlindungan. Menurut peneliti, kain antimikroba yang biasanya terbuat dari satin, sutra, atau bambu lebih disukai dibandingkan kain katun standar.

4. Kain Katun Penutup Hidung dan Mulut

Peneliti Inggris menemukan satu lapisan katun paling tidak efektif dalam memblokir partikel virus corona baik berukuran besar maupun kecil. Studi Journal of Hospital Infection menjelaskan selembar selendang dan kaus katun bisa mengurangi risiko infeksi setidaknya 44 persen saat dipakai di daerah yang terkontaminasi virus corona selama 30 detik.

Tetapi, setelah 20 menit berada di lingkungan yang terkontaminasi, pengurangan risiko menurun menjadi 24 persen, ini tetap lebih baik daripada tidak sama sekali. Bahkan, menurut para peneliti di India belakangan ini, masker katung yang dikenakan longgar secara substansial tetap bisa mengurangi penyebaran partikel virus saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Sebab, peneliti menemukan jika tetesan infeksiusbisa menjalar hingga 16 kaki atau 5 meter saat seseorang tidak pakai masker, sedangkan risiko partikel masuk ke sisi masker hanya 5 kaki atau sekitar 1,5 meter. Selain itu, bagaimana penggunaan masker juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Sebab, perlindungan masker termasuk masker N95 dan masker bedah menurun secara signifikan saat ada celah antara masker dan kulit. Sehingga, sebaiknya pastikan tidak ada celah saat memakai masker.

Terlepas dari hal tersebut, penggunaan masker tetap menjadi hal yang penting. Sebab, penelitian menunjukkan penggunaan masker yang tidak tepat atau sporadis juga masih bisa mengurangi risiko penularan.

Baca Juga:

Berita terkait
Risiko Olahraga Pakai Masker di Era New Normal
Meski masker bisa meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19, alat pelindung wajah ini bisa berdampak buruk saat berolahraga.
Risiko Menurunkan Masker ke Dagu Selama Corona
Tak sedikit orang yang masih salah menggunakan masker seperti menurunkannya ke dagu. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
3 Penyakit Penyerta Covid-19 Berisiko Kematian
Terdapat tiga penyakit penyerta Covid-19 yang berisiko terjadinya kematian, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Ini penjelasannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.