Jakarta - Masker kain menjadi perlengkapan wajib dibawa dan digunakan saat pergi ke luar rumah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Banyak jenis kain yang dapat digunakan untuk alat pelindung wajah satu ini.
Pasalnya, saat menggunakan masker kain risiko terpapar percikan pernapasan atau droplet sebagai metode utama penyebaran Covid-19 bisa dicegah. Mengenakan masker kain otomatis menjaga kesehatan tubuh.
Dilansir dari laman Business Insider, berikut 4 jenis masker kain yang efektif mencegah virus.
1. Masker Tiga Lapis Kain
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan masker kain mempunyai tiga lapisan, di antaranya lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan nonabsorben seperti poliester.
Penelitian Universitas Illinois yang masih menunggu tinjauan sama mengungkapkan, tiga lapis bahan sutra atau 100 persen katung mungkin sama protektifnya dengan masker medis. Terlebih sutra bersifat elektrostatik yang bisa membantu menjebak partikel virus dengan ukuran lebih kecil.
2. Masker Hibrida
Masker Hibrida merupakan gabungan dua lapisan kain. Biasanya berbahan seperti sutra, katun, sifon, atau flanel. Para peneliti di Inggris membuktikan jika masker satu ini bisa menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil dari jarak sebar kurang dari 300 nanometer, dan menyaring lebih dari 90 persen partikel lebih besar dari jarak sebar melebihi 300 nanometer.
Menurut peneliti itu, perpaduan bahan katun dan sifon bisa memberikan perlindungan yang paling efektif, diikuti penggabungan katun dan kain flanel, katun dan sutra, dan empat lapis sutera alam.
Meskipun masih tetap berisiko karena tidak selalu baik dalam menyaring partikel lebih besar, peneliti mengatakan masker ini daripada masker N95 kemungkinan besar lebih efektif dalam menyaring partikel kecil. Bahkan, dua lapis katun atau sifon berpotensi lebih besar menyaring partikel kecil daripada masker bedah.
3. Serbet dan Kain Antimikroba
Meskipun bukan bahan yang ideal, nyatanya handuk dan kain antimikroba lebih baik dibandingkan satu lapisan kain katun. Sehingga keduanya bisa menjadi alternatif terbaik asalkan disandingkan dengan rapat untuk memberikan perlindungan. Menurut peneliti, kain antimikroba yang biasanya terbuat dari satin, sutra, atau bambu lebih disukai dibandingkan kain katun standar.
4. Kain Katun Penutup Hidung dan Mulut
Peneliti Inggris menemukan satu lapisan katun paling tidak efektif dalam memblokir partikel virus corona baik berukuran besar maupun kecil. Studi Journal of Hospital Infection menjelaskan selembar selendang dan kaus katun bisa mengurangi risiko infeksi setidaknya 44 persen saat dipakai di daerah yang terkontaminasi virus corona selama 30 detik.
Tetapi, setelah 20 menit berada di lingkungan yang terkontaminasi, pengurangan risiko menurun menjadi 24 persen, ini tetap lebih baik daripada tidak sama sekali. Bahkan, menurut para peneliti di India belakangan ini, masker katung yang dikenakan longgar secara substansial tetap bisa mengurangi penyebaran partikel virus saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Sebab, peneliti menemukan jika tetesan infeksiusbisa menjalar hingga 16 kaki atau 5 meter saat seseorang tidak pakai masker, sedangkan risiko partikel masuk ke sisi masker hanya 5 kaki atau sekitar 1,5 meter. Selain itu, bagaimana penggunaan masker juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Sebab, perlindungan masker termasuk masker N95 dan masker bedah menurun secara signifikan saat ada celah antara masker dan kulit. Sehingga, sebaiknya pastikan tidak ada celah saat memakai masker.
Terlepas dari hal tersebut, penggunaan masker tetap menjadi hal yang penting. Sebab, penelitian menunjukkan penggunaan masker yang tidak tepat atau sporadis juga masih bisa mengurangi risiko penularan.
Baca Juga: