4 Bandara Kalimantan Stop Operasional, Bamsoet: Fatal

Ketua DPR Bamsoet sebut fatal terkait dihentikannya operasional 4 bandara di Kalimantan akibat efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Petugas pemadam kebakaran melihat lahan yang terbakar di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet angkat suara terkait dihentikannya operasional 4 bandara di Kalimantan akibat efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut dia penghentian itu berdampak sangat fatal.

"Fatal dan harus diminimalisir," ujar Bamsoet kepada Tagar, Rabu 18 September 2019.

Bamsoet mengatakan agar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berkoordinasi dengan Airnav dan Syahbandar terkait kondisi cuaca terkini di daerah terdampak karhutla.

Semua jadwal baik yang tetap berjalan maupun yang dibatalkan demi keselamatan penumpang harus diinfokan.

Terutama, kata Bamsoet, mengenai jarak pandang, sehingga Airnav dan Syahbandar dapat menetapkan waktu yang tepat untuk operasional penerbangan dan pelayaran.

Selain itu, Calon Ketua Umum Partai Golkar ini meminta agar PT. Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta pihak maskapai untuk aktif menyampaikan informasi terbaru mengenai jadwal penerbangan.

"Semua jadwal baik yang tetap berjalan maupun yang dibatalkan demi keselamatan penumpang harus diinfokan," kata dia.

Bamsoet menyebut agar pihak maskapai mempermudah proses pengembalian uang tiket penerbangan yang dibatalkan akibat kabut asap.

Ia meminta kepada pemerintah untuk segera menanggulangi bencana karhutla di beberapa daerah di Indonesia, mengingat masyarakat di wilayah terdampak karhutla menjadi pihak yang paling terganggu dan dirugikan saat beraktivitas sehari-hari.

"Kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat terbang maupun kapal laut untuk aktif mencari informasi mengenai status jadwal penerbangan atau pelayaran," tuturnya. 

Adapun empat bandara yang dihentikan operasionalnya adalah Bandara Kalimarau Berau dan Bandara APT Pranoto Samarinda di Kalimantan Timur, Bandara Juwata Tarakan di Kalimantara Utara, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru di Kalimantan Selatan.

Penyebab utama dari penonaktifan itu disebabkan oleh jarak pandang yang terbatas akibat karhutla.

Berita terkait
Napas Pendulang Intan di Kalimantan Sejak Era Soekarno
Martapura di Kalimantan Selatan, kota pendulang intan, bahkan pasarnya terbesar se-Asia Tenggara. Hingga kini pendulang galuh masih mengais rezeki.
Terpapar Asap Karhutla Kalimantan, 37 Orangutan Dirawat
Puluhan orangutan di Kalimantan dirawat, terdampak kebakaran hutan dan lahan di pulau lokasi utama calon Ibu Kota di Indonesia.
Foto: Upaya Mematikan Titik Panas di Kalimantan Tengah
Petugas terus berupaya untuk menangani 195 titik panas di Kalimantan Tengah dengan cara emadaman darat, udara, dan penegakan hukum.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura